BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Saat peristiwa 10 November, kekuatan senjata antara pasukan republik dan pasukan Inggris memang tidak seimbang. Pasukan republik hanya bermodalkan senjata seadanya, dan pasukan Inggris mempunyai senjata lengkap.
Namun, sejarah mencatat jika ada beberapa pucuk meriam yang dimiliki pasukan republik.
Seperti kejadian pada tanggal 14 November 1945. Ada satu pasukan dibawah Mayor Jenderal Suwardi yang memiliki meriam altileri. Dengan senjata ini, pasukan Mayjend Suwardi berhasil membombardir Pelabuhan Tanjung Perak, tempat pasukan Inggris bersandar.
Hasil penembakan ini berhasil mengenai salah satu kapal perang. Pihak Inggris mengatakan kapal yang terkena serangan artileri tersebut adalah kapal Jepang, Osaka Maru.
Kejadian lainnya yang menyebabkan kontroversi adalah tertembak jatuhnya 3 pesawat Mosquito Royal Air Force (RAF). Brigadir Jenderal Robert Guy Loder Symonds yang menjadi penumpang di salah satu pesawat ikut tewas.
Menurut pihak pasukan republik, mereka yang telah menembak Mosquito tersebut hingga jatuh. Dibawah pimpinan Letnan Kolonel Moekajat, pasukan ini menggunakan senjata anti pesawat Bofors 40.
Hanya saja, Inggris membantah jika jenderalnya tewas karena tembakan senjata anti pesawat pasukan Indonesia. Inggris menyebutkan kematian Brigjen Robert Guy Loder Symonds disebabkan kecelakaan, dari berbagai sumber. (bpc4)