BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Anggota Komisi IV DPRD Riau, Mardianto Manan mengatakan pemotongan truk ODOL (Over Dimension Over Load) di Riau hanya indah di kalimat saja. Namun, fakta di lapangan, tidak ada pemotongan truk ODOL ini.
Padahal, kata Mardianto, truk-truk ODOL inilah yang disinyalir sebagai pelaku utama rusaknya jalan di Riau.
Dijelaskan legislator asal Kuansing ini, untuk memotong truk ODOL, di jembatan timbang harusnya disediakan fasilitas dan alat pemotongan truk tersebut.
“Bicara pemotongan, kasarnya tentu ada pemotongnya. Kalau kita dikampung gergajinya, mana dia,” kata Mardianto kepada bertuahpos.com, Kamis 10 Juni 2021.
Kedua, jika truk yang lewat tersebut over loading (kelebihan muatan), harus ada crane atau alat pembongkaran. Kemudian, harus ada gudang penyimpanan, dan juga petugas yang bertugas membongkar truk-truk kelebihan muatan tersebut.
“Pertanyaannya, di jembatan timbang itu ada ndak crane pembongkarnya, ada ndak tempat menyimpannya, ada ndak orang mengerjakan bongkar pasang itu,” tambah dia.
Jika semua alat dan kelengkapan tersebut tidak ada di jembatan timbang, kata Mardianto, maka penertiban dan pemotongan truk ODOL hanya akan menjadi cerita-cerita retorika saja.
“Kalau itu tidak ada, ini menjadi cerita-cerita, yang saya katakan retorika. Indah di kalimat, tapi fakta lapangan tidak ada,” pungkas Mardianto. (bpc4)