BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pekan ini, pertandingan sengit Grup A Liga 2 Indonesia mempertemukan tim PSPS Riau dengan Sada Sumut FC. Kedua tim ini sama-sama harus meraih kemenangan untuk keluar dari jurang klasemen.
Laga ini berakhir dengan keberhasilan tim tuan rumah, PSPS Riau yang berhasil memimpin 2-0 pada babak pertama dan hingga waktu penuh kemenangan untuk PSPS dengan skor 2-1.
Kendati meraih kemenangan, PSPS mengalami penurunan dari segi permainan di babak kedua.
Anak asuh dari Ridwan Saragih mengalami penurunan fisik yang cukup drastis sehingga permainan tidak seperti yang mereka tampilkan di babak pertama.
Ketika ditanya tentang penurunan performa timnya pada babak kedua dan keputusan untuk tidak memainkan pemain cadangan, Ridwan menjelaskan bahwa faktor-faktor seperti tekanan dan kondisi kesehatan pemain mempengaruhi keputusannya.
“Saya tidak bisa memaksakan seluruh pemain untuk diturunkan karena ini menyangkut taktik. Ada beberapa faktor-faktor yang menghambat kita bisa menyiapkan pemain cadangan,” ucapnya seusai pertandingan.
“Ada beberapa faktor-faktor yang menghambat kita bisa menyiapkan pemain cadangan. Jadi, artinya tidak kita mainkan karena ada faktor-faktor yang tidak bisa saya sebutkan,” tambahnya.
Padahal Sada Sumut FC hanya bermain dengan 10 orang setelah Hamzah Tito diusir oleh wasit setelah mendapatkan 2 kartu kuning.
Sementara itu, pelatih Sada Sumut, Suharto AD memberikan apresiasi kepada PSPS Riau dan berbicara tentang kemampuan pelatih lawannya, Ridwan Saragih untuk membaca permainan.
“Kita berikan apresiasi kepada pelatih PSPS Riau yang baru yakni Ridwan Saragih. Ridwan Saragih mempunyai kemampuan untuk membaca permainan,”kata Suharto.
Sementara itu, salah seorang pemain tim Sada Sumut Rahma Nico mengakui keunggulan PSPS Riau dan juga dia mengkritik kepemimpinan wasit Steven Yubel Poli yang dianggapnya tidak memimpin secara adil.
“Saya pribadi mengucapkan selamat kepada PSPS atas kemenangannya, dan untuk tim kami, kami akan mengevaluasi kami main cukup baik hanya hasil belum memuaskan. Dan akibat kontroversi wasit yang memimpin kurang fair play, tapi ini akan menjadi acuan bagi kami,” kata Rahma Nico pemain belakang Sada Sumut ini.
Kontroversi muncul dalam pertandingan ini, terutama terkait dengan keputusan wasit. Salah satunya adalah kartu merah yang diberikan kepada striker Sada Sumut, Hamzah Tito yang dianggap kontroversial.
Selain itu, pemain Sada Sumut merasa bahwa mereka dirugikan oleh keputusan wasit yang tidak memberikan hadiah penalti di babak kedua.
Meskipun kontroversi tersebut menjadi perbincangan, pemain PSPS Riau Ilham Fhatoni bersyukur atas kemenangan pertamanya bersama timnya.
“Semoga kedepannya kita bisa berbuat banyak lagi di Liga 2 musim ini,” katanya.
Pertandingan ini jelas meninggalkan banyak cerita, tetapi satu hal yang pasti, perjuangan dan semangat PSPS Riau di Liga 2 musim ini terus mendapatkan masukan dan kritikan yang membangun para pecinta sepak bola di Provinsi Riau.