Jaringan internet di Desa Sungai Kelelawar, Kuansing, Riau ini super lemot. Padahal daerah ini termasuk desa padat penduduk. Sejak dulu warga sudah berharap ada perhatian pemerintah agar dapat akses internet memadai, tapi hingga kini masih nihil. Miris memang!
BERTUAHPOS.COM, KUANSING — Di tengah perkembangan teknologi dan keterbukaan informasi di ruang digital, ternyata masih ada desa padat penduduk di Kabupaten Kuansing Riau, yang minim jaringan internet. Miris memang.
Desa itu bernama Desa Sungai Kelelawar. Padahal di desa ini menyimpan salah satu destinasi wisata alam yang indah berupa sungai. Sungai ini disebut Sungai Kelelawar.
Sungai Kelelawar terletak di Desa Sungai Kelelawar, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuansing ini memiliki air yang jernih dan sejuk karena masih banyak pepohonan rindang.
Hanya saja sungai yang berjarak kurang lebih satu jam dari pusat Kabupaten Kuansing ini tidak dibarengi dengan adanya jaringan seluler yang memadai, sehingga hal ini cukup membuat para atlet, official dan awak media untuk menggunakan handphonenya.
Jangankan untuk bisa berselancar di Sosial Media, untuk mengucap ‘Halo’ saja saat melakukan panggilan sulit didengar saat berada di sekitar Sungai Kelelawar.
Warga yang tinggal di desa ini bukan hanya duduk manis menerima keadaan di desa mereka, melainkan sejak dulu sudah mengupayakan agar pemerintah sekiranya turut membantu masyarakat untuk mendapatkan akses internet. Namun hingga kini hasilnya nihil.
Salah satunya Yahya, seorang warga tempatan bercerita kepada Bertuahpos.com betapa sulitnya masyarakat untuk mendapatkan akses internet. Dia menyebut, kondisi seperti ini sudah lama terjadi dan hingga kini belum ada perhatian apapun dari pemerintah.
“Kalau disini (Desa Kelelawar) memang sulit jaringan internet, padahal disini sudah termasuk daerah yang padat penduduk,” katanya, Sabtu 19 November 2022.
Padahal, kata dia, warga sangat berharap mereka mendapatkan akses internet yang mudah dan cepat.
Dia menyebut, dengan segala keterbatasan yang ada, membuat desa dan destinasi wisata alam yang mereka punya sangat sulit untuk berkembang.
“Kalau internet ada, tentu keindahan Sungai Kelelawar dapat di ekspos. Dampaknya orang banyak datang dan ekonomi masyarakat bergerak. Kalau seperti ini pastinya orang tak tahu kalau di desa ini punya sungai yang indah,” ungkapnya.
“Dimana-mana sudah 4G, tapi di Desa Kelelawar masih Edge. Sayang rasanya kalau tempat seindah ini dan padat penduduk tapi masih kurang perhatian dari pemerintah,” ujar salah seorang pengunjung.
Sebagaimana diketahui, Sungai Kelelawar juga digunakan sebagai venue Cabang Olahraga (Cabor) arung jeram Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X Riau 2022.
Namun sayangnya momen-momen menarik dan berharga tak bisa diunggah karena jaringan internet di tempat ini super lemot.
Desa Sungai Kelelawar mungkin hanya satu dari sekian desa di Kuansing yang minim dukungan fasilitas jaringan internet. Bahkan, bisa jadi masih ada desa yang belum tersentuh jaringan internet sama sekali. Miris memang.***[Melba]