BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU —- Berbicara songket sebenarnya sangat identik dengan kemelayuan. Kini songket telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage) asal Malaysia.
Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya (Motac) Malaysia menyebut songket dalam daftar Warisan Budaya Takbenda diharapkan bisa memotivasi generasi muda Malaysia untuk melindungi dan melestarikan songket.
Namun, apa sih yang membedakan songket Indonesia dengan Malaysia? simak penjelasannya berikut ini, seperti dilansir dari CNNIndonesia.com.
Warna
Menurut Ghea, songket Malaysia rata-rata ‘one colour’ atau satu warna. Jadi kain memiliki satu warna dasar, kemudian terdapat dekorasi benang emas atau perak membentuk motif.
Sedangkan songket Indonesia, warna kainnya beragam misal songket Palembang yang bisa memadukan dua warna plus corak benang emas pada satu kain.
Motif
Selain rata-rata satu warna, songket Malaysia biasanya menggunakan motif bunga-bunga. Sedangkan di Indonesia, songket memiliki beragam motif tergantung daerah.
“Kalau songket Palembang pakai benang emas yang berat dan banyak pengaruh motif dari India misal, ada [songket] Limar yaitu dengan teknik dobel ikat yang ada sentuhan tenunan songket benang emas sebagai kombinasi di ujung misal, pucuk rebung dan bintang betabur,” kata Ghea.
Aplikasi padu padan
Di Malaysia, songket jadi unsur dalam busana formal dalam situasi resmi. Anda tentu kerap menemukan para pejabat Malaysia, khususnya pria, mengenakan kain bermotif di atas celana. Kain bermotif ini merupakan songket. Kain dikenakan layaknya mengenakan sarung (digulung di bagian depan).
“Pria sering mengenakan songket pendek sebagai busana resmi dipadu dengan kemeja dan celana panjang dengan warna senada dan topi seperti tanjak di Sumatera,” katanya.
Sementara anggota keluarga kerajaan biasanya mengenakan busana resmi songket secara menyeluruh, seperti gaya busana orang Melayu di Indonesia. Sedangkan untuk kaum Hawa, kebanyakan mengenakan setelan songket misal, baju kurung tenun songket dan sarung bawahan songket.
Kemudian di Indonesia, pria mengenakan songket dalam upacara-upacara termasuk pernikahan seperti di Sumatera. Ini juga disebut sebagai baju Duta Besar yakni setelan jas remi Teluk Belanga dengan celana panjang, songket, dan peci (kopiah).
“Sementara [wanita] di Indonesia mengenakan sarung songket dan selendang songket atau setelan dipadu dengan baju kurung atau kebaya panjang,” imbuhnya. (bpc2)