BERTUAHPOS.COM, KUANTAN SINGINGI — Gubernur Riau Syamsuar ikut mengomentari soal kelangkaan dan mahalnya harga pupuk. Masalah ini sudah dikeluhkan petani di Provinsi Riau.
Syamsuar mengaku, masalah kelangkaan pupuk memang berkaitan dengan terhambatnya distribusi untuk Riau. Meski demikian, dia mengklaim sudah memerintahkan dinas terkait untuk menindaklanjuti persoalan ini.
“Saya sudah minta ke dinas terkait untuk segera berkoordinasi dengan perusagaan penyedia pupuk bagaimana penyelesaian masalah ini,” kata Syamsuar kepada Bertuahpos.com, Selasa, 22 Maret 2022.
Sementara itu, terkait harga pupuk yang juga dikeluhkan karena mahal, kata Syamsuar, tergantung dari kondisi petani. “Jika memang kondisinya petani itu layak untuk mendapatkan subsidi, ya disubsidi saja,” ujarnya.
Namun, subsidi pupuk tentu tidak mungkin diberikan kepada sektor pertanian yang digarap oleh korporasi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan penyebab harga pupuk nonsubsidi yang relatif mahal dibandingkan beberapa waktu sebelumnya dikarenakan bahan baku yang melonjak.
“Karena pupuk di dunia naik. Phospat naik tiga kali lipat harganya. Bahkan China tidak mengeluarkan phospatnya sekarang,” kata Menteri Syahrul beberapa waktu lalu.
Mentan menerangkan bahwa meskipun harga bahan baku pupuk naik berkali lipat, pemerintah menetapkan harga pupuk subsidi tetap. Akan tetapi dilakukan penyesuaian untuk harga pupuk nonsubsidi.
Mentan menjelaskan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi pada petani untuk melakukan pemupukan berimbang agar lebih efisien dalam penggunaan pupuk sekaligus meningkatkan kualitas tanaman. (bpc2)