BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gubernur Riau Syamsuar mengatakan sejauh ini belum ada rencana untuk melakukan pengetatan dan penyekatan wilayah perbatasan. Meskipun sudah terdeteksi kemunculan 15 kasus Covid-19 varian Omicron di Sumatera Barat.
Syamsuar hanya meminta kepada masyarakat untuk mengetatkan protokol kesehatan dan menghimbau masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar daerah.
“Perketat protokol kesehatan, jika tak ada keperluan tak usah kemana-mana,” ujarnya, Kamis, 27 Januari 2022 di Pekanbaru.
Dia menambahkan, di beberapa daerah lain yang bertetangga dengan Sumatera Barat sejauh ini juga belum ada rencana untuk melakukan pengetatan terhadap pintu masuk ke daerah masing-masing.
Meski demikian, Syamsuar mengklaim pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan situasi terbaru. Dia pun berharap semoga Covid-19 varian Omicron tidak masuk ke Riau. “Mudah-mudahan tidak masuk ke Riau,” katanya.
“Belum ada rencana ke sana (penyekatan di perbatasan, red), daerah lain pun belum ada. Yang penting prokes dan ini booster jangan lupa,” jelasnya.
Seperti diketahui, sebanyak 15 kasus Covid varian Omicron ditemukan di Sumatera Barat (Sumbar) hari ini, 27 Januari 2022. Omicron masuk ke Sumbar berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Diagnostik Universitas Andalas, Padang, Sumbar.
Kepala Laboratorium Diagnostif Universitas Andalas, Andani Eka Putra mengatakan dari 31 sampel positif Covid-19 hasilnya ada 15 sampel Omicron.
“Pagi ini kita sudah menguji 31 sampel positif dan hasilnya 15 sampel Omicron atau 48 persen dari total populasi,” sebut Andani.
Andani menyebut data tersebut sinkron dengan peningkatan Positivity Rate (PR) dari 0,1, naik 0,4, 0,6, 0,8 dan 1%. “Hampir sama dengan data PR Jawa-Bali dan di atas non Jawa-Bali yang hanya 0,14%,” kata Andani.
Hanya saja meski Omicron masuk ke Sumbar Andani meminta masyarakat tidak perlu panik, sebab peningkatan vaksinasi menyebabkan klinis tidak terlalu berat, namun kita harus tetap waspada mengingat banyak lansia yang belum lengkap vaksinnya. (bpc2)