BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Douwes Dekker adalah keturunan Belanda. Namun, semangat perjuangannya dapat disetarakan dengan Ki Hadjar Dewantara dan pahlawan lain.
Lahir dengan nama Ernest François Eugène Douwes Dekker, dia banyak terlibat dalam perjuangan Indonesia merdeka, terutama di masa kebangkitan nasional.
Dia, bersama Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryadiningrat (Ki Hadjar Dewantara) dikenal sebagai tiga serangkai.
Ketiganya kemudian mendirikan Indische Partij pada 25 Desember 1912. Ini adalah partai politik pertama di Indonesia.
Pada tanggal 13 Juli 1913, terbitlah sebuah tulisan yang berjudul Als ik een Nederlander was (Andai Aku Seorang Belanda) di surat kabar milik Indische Partij, De Expres.
Tulisan tersebut ditulis oleh Soewardi Soerjaningrat. Dalam tulisannya, Soerwardi juga menyindir pemerintah kolonial yang ingin merayakan kemerdekaannya, namun dengan tak tahu malu masih menarik sumbangan dari kaum inlander yang tengah dijajahnya.
Tulisan ini membuat geger orang Belanda. Suwardi ditangkap. Cipto membuat tulisan pembelaan, juga ditangkap Belanda.
Mengetahui dua sahabatnya ditangkap, DD juga membuat tulisan, yang intinya adalah menyatakan dua temannya adalah pahlawan. Akibatnya, Douwes Dekker juga ditangkap dan dibuang ke Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, Douwes Dekker sempat mengisi beberapa jabatan di pemerintahan. Namun, dia kembali ditangkap Belanda pada tahun 1948.
Pada 28 Agustus 1950, Douwes Dekker meninggal dunia. Atas jasanya, pemerintah Indonesia memberikan gelar Pahlawan Nasional. (bpc4)