BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat sepanjang Juli 2022, Riau kembali mengalami inflasi sebesar 0,83%.
Inflasi Riau sebesar 0,83% per Juli 2022 seiring dengan meningkatnya indeks harga konsumen (IHK) 113,37 poin.
“Dengan demikian, inflasi Riau secara tahun kalender (Januari-Juli) 2022 sebesar 6,17% dan inflasi tahunke Tahun (Juli 2021 – Juli 2022) sebesar 7,04%,” kata Kepala BPS Riau Misfaruddin dalam keterangan resminya, Senin, 1 Agustus 2022.
Dijelaskan, dari 3 kota yang masuk dalam pengitungan IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi. Adapun inflasi tertinggi terjadi Kota Tembilahan sebesar 0,91%. Lalu disusul Kota Pekanbaru sebesar 0,88% dan Dumai 0,57%.
Misfaruddin menjelaskan, inflasi Riau pada Juli 2022, terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 8 indeks kelompok pengeluaran.
Adapun kedelapan kelompok pengeluaran tersebut yakni kelompok bahan makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 2,08%.
Lalu diikuti oleh kelompok transportasi sebesar 0,47%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,37%, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,33%.
Sementara itu untuk kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran juga mengalami inflasi sebesar 0,20%, kelompok pakaian dan alas kaki dan kelompok kesehatan masing-masing sebesar 0,07% dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,06%.
Di sisi lain ada 2 kelompok mengalami deflasi, yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,16% dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03%.
“Sedangkan kelompok pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya,” tambah Misfaruddin.
Sementara itu, komoditas yang memberikan andil peningkatan harga pada Juli 2022, antara lain: cabai merah, cabai hijau, cabai rawit, bawang merah, tarif listrik, telur ayam ras, jengkol, rokok kretek filter, tomat, sewa rumah, mobil dan lain-lain.
Sementara komoditas yang memberikan andil penurunan harga, antara lain: minyak goreng, daging ayam ras, ayam hidup, emas perhiasan, jeruk, ikan asin teri, tauge, daun seledri, buncis, bayam, kacang panjang, ikan tenggiri dan lain-lain.
Tercatat dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Gunungsitoli sebesar 1,81 persen, diikuti oleh Kota Padang sebesar 1,35% dan Kota Jambi sebesar 1,30%.
Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 0,04%.
Jika dilihat berdasarkan urutan inflasi kota-kota di Sumatera, inflasi yang terjadi di kota-kota di Provinsi Riau berada pada peringkat yang berturut-turut. Tembilahan berada di urutan ke-10, Pekanbaru urutan ke-12 dan Dumai urutan ke-20.***