BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan hingga kini realisasi capaian belanja di daerah masih Rp231,32 triliun. Angka ini masih tergolong rendah atau 20,1% dari target APBD 2021 sebesar Rp1.148,18 triliun.
Sri Mulyani menegaskan, untuk realisasi APBD sedang mengalami kendala besar berdampak terhadap realisasi pemulihan ekonomi dan kelancaran penanganan pandemi covid-19.
“Seharusnya pemulihan ekonomi betul-betul berharap bisa diakselerasi karena sangat-sangat menentukan bagi pemulihan ekonomi dan kelancaran penanganan covid-19,” ungkap Sri Mulyani.
Dia merincikan, realisasi belanja daerah Mei 2021 lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu. Pada Mei 2020, realisasi belanja APBD tercatat sebesar Rp291,72 triliun atau 24,9% dari target Rp1.005,82 triliun.
Sri Mulyani merinci realisasi belanja APBD 2021 terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp128,93 triliun, belanja barang dan jasa Rp49,76 triliun, belanja modal Rp12,47 triliun, dan belanja lainnya Rp40,16 triliun.
Sementara, penerimaan daerah hingga Mei 2021 tercatat sebesar Rp291,72 triliun. Jumlahnya baru sebesar 27 persen dari APBD 2021 yang sebesar Rp1.078,69 triliun.
“Kondisinya tidak lebih baik dari tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan Mei 2021 adalah 27 persen dari target APBD,” katanya.
Rincian penerimaannya terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp68,57 triliun, transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp211,79 triliun, dan lainnya Rp11,36 triliun.
Jumlah penerimaan daerah pada Mei 2021 juga lebih rendah dari posisi Mei 2020 yang sebesar Rp318,42 triliun. Angka itu setara dengan 32,5 persen dari target APBD 2020 yang sebesar Rp980,54 triliun. (bpc2)