BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Sejumlah investor yang sebelumnya tertarik untuk tanam modal di Riau, hingga kini tak jelas juntrungannya—terutama para investor asing. Mereka datang, berdiskusi tentang peluang bisnis, lalu pulang. Habis di situ saja.
Pemprov Riau sejak dulu telah menyatakan keterbukaan diri terhadap investor, baik asing, nasional, apalagi pemain lokal. Di masa Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, ada investor dari Jepang dan Korea bertandang ke Riau bicara bisnis dengan Pemprov Riau.
Lalu, di masa Gubernur Riau Syamsuar juga sama. Sejumlah investor asing awalnya menyatakan minat mereka untuk menggarap potensi Riau, terutama di sektor kelapa sawit.
Kediaman dinas Syamsuar di Jalan Diponegoro, Pekanbaru, juga kerap dikunjungi tamu-tamu asing, terutama sejumlah duta besar, seperti Uni Eropa, Dubes India, Arab Saudi, Malaysia, hingga tamu-tamu lain dari luar negeri yang menyatakan mereka begitu tertarik dengan sawit di Riau.
Lagi-lagi, hasilnya nihil. Hingga kini belum ada satupun dari tamu yang datang tersebut, kembali dan menyatakan keseriusan mereka untuk berinvestasi di Riau. “Ini langkah yang perlu kita kaji lebih dalam,” kata Asisten II Setdaprov Riau Job Kurniawan di Pekanbaru, Kamis, 7 Juli 2022.
Dia menyebut Pemprov Riau sejak awal sangat terbuka dan mendorong adanya investor baru yang menggarap potensi sumber daya alam di Riau, terutama di sektor hilirisasi kelapa sawit. Mengingat bahan baku sangat melimpah.
Dari sisi pemerintahan, kata dia, perlu kiranya melakukan pembahasan lebih lanjut secara konkret terkait rencana apa yang diperlukan untuk pengembangan hilirisasi khususnya kelapa sawit di Provinsi Riau. “Kami perlu kawal, bagaimana itu bisa terealisasi,” lanjutnya.
Terkait soal ketertarikan para investor tapi belum berminat untuk merealisasikan penanaman modal, kata Job, pengkajian lebih jauh dirasa perlu dilakukan segera. Mungkin masih ada kendala dari sisi infrastruktur, fasilitas, hitung-hitungan bisnis yang tidak cocok, dan lain sebagainya.
Investor baru—terutama di sektor hilirisasi kelapa sawit—di Riau sangat menjanjikan. Ketersediaan bahan baku yang melimpah diyakini akan mempermudah para pelaku usaha dalam hal produksi produk hilirisasi berbasis kelapa sawit.
Riau, tentu saja akan diuntungkan karena ketergantungan terhadap ekspor CPO jadi berkurang. Termasuk, masih banyak sekali produk turunan sawit lainya yang akan mampu memberikan stimulus pertumbuhan ekonomi. “Sehingga berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat,” tutur Job.***