BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Anggota Komisi IV DPRD Riau, Mardianto Manan mengaku prihatin dengan banyak PETI (penambang emas tanpa izin) di Sungai Kuantan, Kuantan Singingi (Kuansing).
Salah satu lokasi yang terpantau, kata Mardianto, adalah di Kecamatan Benai.
“Di Benai itu, masih banyak bercokol PETI-PETI ditengah sungai kuantan itu,” kata Mardianto kepada bertuahpos.com, Sabtu 12 Juni 2021.
Menurut Mardianto, aparat daerah seolah-olah tidak mampu mengendalikan PETI yang merusak sungai Kuantan. Padahal, PETI tersebut berada di tengah-tengah sungai Kuantan yang mudah sekali terlihat.
“Apakah aparat tak menengok, apakah kecamatan atau DPRD ataupun bupati tak menengok. Jadi, seakan-akan ini tak menengok, atau pura-pura tak nampak,” tambah dia.
Mardianto mengingatkan bahwa kebudayaan dan kedigdayaan Kuantan di masa lalu terletak di pinggir sungai. Kalau pinggir sungai hancur, hancurlah kebudayaan Kuansing.
“Kebudayaan, kedigdayaaan Kuantan di masa lalu terletak di bibir sungai. Kalau bibir sungai sudah hancur, hilanglah kedigdayaannya, hilanglah pacu jalur, hilanglah budaya tradisi kuantan masa lalu,” pungkasnya. (bpc4)