BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU-Â Hari Air Sedunia atau World Water Day jatuh pada hari ini, Selasa 22 Maret. Sebagai hari Air Sedunia ke 23Â tahun, Setiap tahunnya United Nations Water (UN Water) selalu mengangkat tema dan logo berbeda. Pada tahun 2016 ini tema yang dihadirkan oraganisasi cetusan PBB ini adalah Water and Job atau Air dan Pekerjaan.
Mengingat hampir setengah dari pekerja di dunia bekerja di sektor yang terkait dengan air bahkan bisa dikatakan hampir semuan sektor pekerjaan tergantung pada air. Namun faktanya, kesadaran masyarakat menjaga kebersihan air masih terbilang minim.
Terutama Zulkarnain, orang yang bertugas sebagai penjaga pintu air di Stasiun Pengendalian Banjir Senapelan mengakui kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan masih sangat kurang.
Hal tersebut dapat dia lihat setiap harinya secara jelas dan nyata. Mengingat rumahnya yang persis berada di Stasiun Pompa Banjir Senapelan selalu di warnai dengan sampah sampah yang menyangkut di sela sela Auger (mensin pembersih saluran air).
“Kesadaran masyarakat kita masih kurang, terbukti dari sampah sampah yang berserakan dan menyangkut di sela sela mesin ini,” kata Zulkarnain Penjaga pintu air dan Petugas pengendali banjir Senapelan Selasa (22/3/2016).
Tidak hanya itu, Zulkarnain juga menilai tidak semua masyaraka merasakan penderitaan saat banjir. Terkadang beberapa warga justru memanfaatkan kondisi banjir untuk mencari uang.
“Bagi orang yang berada persis di pinggiran sungai memang benar mendarita dan tidak ingin merasakan banjir, tapi bagi masyarakat yang tinggalnya dekat dengan badan jalan dan rumahnya tidak begitu terendam justru memanfaatkan situasi banjir untuk cari uang, misalnya buka cucian motor dadakan, biaya parkir bagi warga yang menitipkan kendaraannya di halaman rumahnya,” Jelas Zulkarnain.
Lebih lanjut Zulkarnain berharap peran masyarakat akan kesadaran lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan terutama ke parit atau selokan juga adalah tidakan yang paling di harapkan para petugas pengendali banjir.
“Jadi, tentang kondisi air di Pekanbaru bukan hanya tugas dan kewajiban kami sebagai pengendali banjir saja, ingat kami pengendali banjir bukan petugas pengering air, jadi jika air sudah tidak bisa terkendalikan itu kesalahan masyarakat yang membuang sampah ke parit dan selokan,” tutup Zulkarnain
Hari Air Sedunia dicetuskan pertama kalinya oleh United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) atau Konferensi Bumi oleh PBB di Rio de Janeiro pada 22 Desember tahun 1992 dan pertama kalinya di selenggarakan pada tahun 1993. Semenjak itu hari air sedunia terus di laksanakan setiap tahunnya dengan logo dan tema berbeda setiap tahunnya.
Penulis: nova