BERTUAHPOS.COM — Harga emas Antam turun ke posisi cukup dalam hari ini, Sabtu, 15 Februari 2025. Sebagaimana dilansir dari situs resmi logam mulia, harga per gramnya dibanderol Rp 1.678.000, atau turun sebesar Rp23.000 dibandingkan harga perdagangan sebelumnya.
Penurunan ini menghapus rekor harga emas Antam yang sebelumnya sempat mencapai titik tertinggi, Rp1.701.000 per gram, pada Jumat 14 Februari 2025. Tren penurunan harga emas Antam ini sejalan dengan melemahnya harga emas global yang terjadi pada perdagangan akhir pekan.
Selain harga jual, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga mengalami penurunan signifikan. Pada hari ini, harga buyback emas berada di Rp1.529.000 per gram, atau turun Rp23.000 dibandingkan hari sebelumnya. Penurunan harga buyback ini mengindikasikan bahwa investor yang ingin menjual kembali emas mereka akan mendapatkan harga yang lebih rendah.
Pelemahan harga emas Antam tak bisa dilepaskan dari tren penurunan harga emas di pasar global. Mengacu pada data Refinitiv, harga emas dunia pada perdagangan Jumat, 14 Februari 2025 ditutup di level US$2.883,18 per troy ons, atau anjlok 1,57%. Penurunan ini juga mengakhiri reli kenaikan harga emas yang terjadi dalam dua hari sebelumnya, sekaligus menyeret harga emas dari level psikologis US$2.900 per troy ons.
Faktor utama di balik penurunan harga emas global adalah meningkatnya ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter di Amerika Serikat. Para pelaku pasar mulai mengantisipasi potensi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) yang dapat meningkatkan imbal hasil obligasi dan mengurangi daya tarik emas sebagai aset lindung nilai. Selain itu, penguatan dolar AS juga menjadi faktor yang menekan harga emas.
Dengan turunnya harga emas, investor sangat mungkin memanfaatkan momentum ini untuk membeli emas dengan harga lebih rendah atau menunggu perkembangan pasar lebih lanjut. Sebagian analis memperkirakan bahwa volatilitas harga emas masih akan berlanjut namun tergantung pada kebijakan moneter dan kondisi ekonomi global.
Meski harga emas saat ini mengalami koreksi, tren jangka panjang masih menunjukkan bahwa logam mulia tetap menjadi pilihan investasi yang menarik, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Emas dikenal sebagai aset safe haven yang cenderung stabil dalam jangka panjang, meskipun mengalami fluktuasi jangka pendek.***