BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKABARU – Prosesi pemulangan anggota eks Gafatar, yang akan menghabiskan anggaran Pemerintah Provinsi Riau sebanyak Rp 350 juta kini kembali dipertanyakan. Pasalnya sejumlah anggaran itu dianggap terlalu besar, jika hanya untuk memulangkan sebanyak 135 anggota eks Gafatar dari Jakarta ke Provinsi Riau.
“Anggaran itu terlalu besar, jika Pemerintah Riau mengeluarkan hanya untuk pemulangan mantan anggota Gafatar dari Jakarta ke Riau. Kalau hanya ongkos dari Jakarta ke Riau saja perorangnya tidak terlalu besar. Apalagi melalui jalur darat,” ujar, Rasyid, warga Keluarahan Sukajadi, Pekanbaru Riau, Kamis (05/02/2015).
Menurutnya, bukan masyarakat di Kota Pekanbaru tidak peduli dengan sejumlah anggota eks Gafatar yang saat ini sedang dalam kondisi memprihatinkan di Ibu Kota. Namun demikian, Pemerintah Provinsi Riau juga harus punya perhitungan realistis soal pengeluaran uang Pemerintah untuk pemulangan eks Gafatar dari Jakarta ke Riau.
Kalkulasi kasar saja, ongkos sekali berangkat dari pekanbaru ke Jakarta saja per orangnya diperkirakan sekitar Rp 500 ribu. Untuk bus dengan kapasitas 20 orang, hanya menghabiskan anggaran sebanyak Rp 20 juta.
Pemerintah Provinsi Riau akan memilangkan sebanyak 135 orang anggota eks Gafatar yang saat ini sedang berada di Asrama Haji di Jakarta. Dari 135 orang itu, diperkirakan akan membutuhkan 4 buah bus, dengan anggaran ongkos lebih kurang sebesar Rp 80 juta. Ditambah uang untuk konsumsi, setidaknya menghabiskan anggaran sebesar Rp 90 juta sampai Rp 100 juta. “Sementara pemerintah menganggarkan uang pemulangan itu sampai 350 juta rupiah,” DS Anjani, salah seorang Karyawan di bursa penyedia jasa transaportasi di Pekanbaru.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau, Syarifuddin meluruskan bahwa anggaran sebesar Rp 350 juta itu, tidak sebatas untuk pemulangan anggota eks Gafatar saja. Melainkan jumlah anggaran itu juga termasuk dalam biaya pembinaan yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi Riau.
“Kan tidak mungkin, mereka-mereka itu setelah kita pulangkan ke Riau, kemudian dilapas begitu saja. Susah urusannya nanti. Makanya anggaran 350 juta rupiah itu juga dialokasikan untuk biaya pembinaan dan biaya akomodasinya,” katanya.
Dia menambahkan bahwa, untuk saat ini, pihak Dinsos Riau juga belum bisa memastikan, dana sebesar Rp 350 juta akan didapat dari pagu anggaran mana. Kata Syarifuddin, pihaknya masih tetap melakukan pembahasan lanjutan tersediri soal anggaran untuk eks Gafatar itu.
Rapat yang berlangsung sehari sebelumnya, memutuskan bahwa Sabtu, tanggal 06 Februari 2016 prosesi pemulangan anggota eks Gafatar itu sudah dijalankan. “Insya Allah tetap jadi jika tidak ada halangan,” katanya.
Dia memastikan bahwa proses pemulangan warga Riau dari Jakarta itu menggunakan jalur darat. Saat ini, anggaran yang tersedia di Dinsos ada sebanyak Rp 80 juta. Artinya, Dinsos kekurangan dana sebesar Rp 270 juta. (Melba)