BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Tawaran kerjasama untuk pengelolaan gas buangan dari industri di Riau oleh investor Australia, untuk sementara ini belum ditanggapi serius oleh Pemerintah Provinsi Riau.
Plt Gubernur Riau Arsyadjulindi Rachman mengatakan bahwa kedatangan Rassel, seorang invetor asal negara Kangguru itu memang menawarkan jasa untuk mengelola gas buangan dari pabrik di Riau untuk dikelola menjadi listrik guna untuk membantu tambahan devisit listrik di Riau. “Mereka datang ke kita baru presentasi saja. Belum ada kejelasan soal itu,” katanya.
Sementara itu, Rassel mengatakan bahwa selama ini Riau menyimpan begitu banyak potensi gas buangan, yang dikhawatirkan akan mengancam kesehatan masyarakat. Dia menawarkan kerjasama kepada Pemerintah Provinsi Riau untuk mengelola gas buangan itu menjadi energi listrik.
Di Indoensia sendiri ada sebanyak 140 titik sumber utama gas buangan itu menghasilkan debit sebesar 300 megawat. “Gas yang dilepas ke udara selama ini beracun, terutama mengandung zat mercury. Teknologinya kami punya,” katanya.
Maize R yang mendampingi Rassel menghadap Plt Gubernur Riau, kemarin menjelaskan bahwa kedatangan mereka bertemu Andi Rachman membawa program yang bisa merubah gas pembuangan itu menjadi energi listrik. Dia sendiri adalah putra asli asal Kabupaten Pelalawan yang sudah 20 tahun tinggal di Malaysia.
Dia juga mengatakan bahwa zat mercury yang dilepaskan melalui gas pembuangan itu akan sangat mengancam kesehatan masyarakat Riau jika tidak dikelola secara baik. “Zat yang dilepaskan ke udara itu, akan kembali turun ke permukaan bumi yang kemudian akan dihirup oleh manusia,” ujarnya.
Tawaran kerja sama asing kepada Pemerintah Provinsi Riau bukan sekali dua kali. Beberapa tahun lalu, sejumlah investor asal Malaysia juga ingin mengajak Pemerintah Provinsi Riau bekerjasama dalam membangun pengolahan indutri disektor komuditi unggulan Riau. Namun dalam perjalanannya, kabar soal investor itu tidak berlanjut mengingat tatanan wilayah di Riau masih bermasalah secara administrasi. Sebelumnya, selain investor asal Malaysia, juga pernah ada investor asal China yang ingin menawarkan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Riau. (Melba)