BERTUAHPOS.COM — Sehasta Coffee punya cerita menarik di balik keberhasilannya menjadi bisnis coffee shop yang kini diperhitungkan di kancah nasional. Awalnya dari gerobak angkringan. Kini, Sehasta Coffee sudah memiliki tiga store coffee shop, dan satu store sedang di bangun di Pekanbaru.
Eksistensi Sehasta Coffee, tak lepas dari jerih payah Ahmad Wahyudi yang memulai bisnis kopinya pada tahun 2017 dengan konsep sederhana: gerobak kopi. Berawal dari meminjam gerobak angkringan milik teman, ia mulai berjualan kopi sambil terus menjaga kualitas.
Seiring waktu, usaha kecil ini berkembang melalui rekomendasi teman-temannya, yang kemudian menyebar ke pelanggan lain. “Awalnya dari teman-teman, mereka suka, akhirnya direkomendasikan ke teman-teman yang lain,” ujar Wahyudi, pendiri Sehasta Coffee.
Pada 2018, Wahyudi dan tim mulai serius mengumpulkan modal untuk membuka kedai kopi yang lebih permanen. Kedai pertama mereka resmi dibuka pada 2019 di Jalan Thamrin, Gobah, Pekanbaru, menggunakan garasi rumah teman. Dengan tempat yang terbatas, mereka hanya mampu menempatkan dua meja untuk pelanggan.
Namun, perjalanan awal Sehasta Coffee tidak selalu mulus. Wahyudi menghadapi tantangan besar dalam mengedukasi masyarakat yang terbiasa dengan kopi instan tentang kopi biji asli. “Edukasi tentang kopi sangat sulit, karena masyarakat belum familiar dengan proses kopi dari biji hingga menjadi minuman,” jelas Wahyudi.
Mengambil pasar anak muda, terutama pelajar SMA dan mahasiswa, Sehasta Coffee mulai memperkenalkan kopi sebagai budaya yang bisa dinikmati. Wahyudi juga menekankan pentingnya edukasi kepada pelanggan mengenai proses dan kualitas kopi.
Riset dan Perkembangan Industri
Sebelum merintis Sehasta Coffee, Wahyudi melakukan riset tentang tren kopi di Jakarta dan Bandung. Melihat perkembangan pesat dan penggunaan mesin kopi canggih di sana, ia pun yakin industri kopi di Pekanbaru memiliki potensi besar.
“Kami melihat langsung perkembangannya. Tahun 2018 itu, di Jakarta dan Bandung sudah memakai mesin kopi berkualitas tinggi, dan setiap cara pengolahan menghasilkan rasa berbeda. Dari sini, kami yakin bahwa kopi di Pekanbaru juga bisa berkembang,” ungkapnya.
Untuk mempromosikan produknya, Sehasta Coffee mengandalkan Instagram dan Google Ads. “Dua media ini sangat efektif, dengan kontribusi terhadap penjualan mencapai 70% online dan 30% offline,” kata Wahyudi.
Mengusung Sistem Ekonomi Syariah
Pada 2022, Sehasta Coffee beralih menggunakan sistem ekonomi syariah. Bagi Wahyudi, perpindahan dari sistem konvensional ke syariah memberikan manfaat yang lebih baik. “Kami percaya bahwa konsep ekonomi syariah baik dan tidak ribet,” ujarnya.
Sistem ekonomi syariah ini diterapkan di semua level bisnis, termasuk proses seleksi ketat bagi investor untuk memastikan kesesuaian dengan konsep bagi hasil.
Dengan konsep ini, Sehasta Coffee berkembang pesat, kini memiliki tiga gerai, dan satu lagi dalam proses pembukaan di Jalan Lembaga Pemasyarakatan, Pekanbaru.
“Store pertama di Thamrin, kedua di lobi RSUD Arifin Achmad, ketiga di Jalan Arifin Achmad, dan sekarang persiapan untuk store baru di Jalan Lembaga,” tutur Wahyudi.
Eksistensi di Kancah Nasional dan Target Pasar Global
Sehasta Coffee telah berpartisipasi dalam ajang kopi nasional, termasuk Rosteri Nasional, di mana mereka meraih juara dua dan tiga dalam dua tahun berturut-turut.
“Kami ingin terus memperkuat brand Sehasta di tingkat nasional, dan tahun depan kami menargetkan untuk bisa bersaing di level internasional,” kata Wahyudi.
Bank Indonesia (BI) juga turut berperan dalam mendukung Sehasta Coffee melalui program binaan yang membantu UMKM berkembang.
Sehasta Coffee telah dilibatkan dalam berbagai acara besar BI, seperti Festival Ekonomi Syariah (Fesyar), Indonesia Kreatif (IKRA), dan Syaria Week.
Saat ini, BI memberikan tantangan kepada Sehasta Coffee untuk menjadi produsen biji kopi lokal jenis Liberika untuk ekspor. Wahyudi optimis, langkah ini akan membuka peluang bagi Sehasta Coffee di pasar global pada tahun 2025.
“Sekarang kami sedang dalam proses persiapan. Targetnya di tahun 2025 ekspor sudah jalan,” jelasnya.
Dengan fokus pada peningkatan kualitas dan edukasi pelanggan, Sehasta Coffee terus berkomitmen menjadi salah satu pemain utama dalam industri kopi Indonesia.***