BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Tim Satgas Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Riau mengendus modus baru dalam kasus pembakaran lahan. Dimana lahan yang dibakar mengatasnamaka suatu kelompok tani.
Hal itu diduga yang terjadi beberapa hari belakangan di Kabupaten Pelalawan. Lahan yang telah mengatasnamakan kelompok tani tersebut kemudian dibakar untuk membuka lahan baru.
“Dengan mengatasnamakan kelompok tani,” kata Danlanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Marsekal Pertama Henri Alfiandi.
Dimana lahan yang terbakar di Kabupaten Pelalawan tersebut seluas 30 hektare atas nama Kelompok Tani Pantialo, berbatasan langsung dengan perusahaan kelapa sawit PT Sumber Sawit Sejahtera.
Sejak dua hari terakhir, Tim Satgas Udara terus melakukan upaya pemadaman di lahan seluas 30 hektare tersebut. Upaya pemadaman dilakukan melalui udara yakni dengan water bombing (pengeboman air). Karena arena yang terbakar sulit dijangkau untuk satgas darat.(yan)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mencatat Riau nihil hotspot atau titik panas, Rabu (15/06/2016). Tim penanganan Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) masih menetapkan siaga darurat titik api.
Hal itu disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi kepada kru bertuahpos.com. “Hotspot di Sumatera ada lima titik, Tetapi Riau nihil,†katanya, Rabu (15/06/2016).
Sebaran hotspot Sumatera yang level confident lebih 30 persen ada di Aceh satu titik, Sedangkan Jambi dan Sumatera Selatan (Sulsel) masing-masing dua titik. Kondisi ini tidak mempengaruhi visibility atau jarak pandang di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru sembilan kilometer, Pelalawan lima kilometer, Rengat dan Dumai masing-masing enam kilometer.
Sedangkan potensi hujan ringan hingga sedang masih bakal terjadi. “Tetapi tidak merata diprakirakan terjadi di wilayah Riau bagian Barat, tengah dan Timur pada siang, sore atau malam hari,†kata Slamet.(yan)