BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Lemahnya pertumbuhan sektor properti yang di mulai sejak akhir 2014 lalu tampaknya akan terus di perpanjang hingga akhir 2015 ini.
Pasalnya, Permintaan yang masih lemah diduga karena kondisi keuangan konsumen yang belum membaik setelah pendanaan yang besar untuk kebutuhan selama ramadan dan tahun ajaran baru ditambah lagi pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya mencapai 4,7 persen, nilai tukar melemah dan inflasi yang relatif naik adalah beberapa faktor penyebabnya.
Sekretaris Apersi Riau, Darwin, juga mengakui perkembangan sektor properti setelah ramadan yang kian lesu,sudah berdampak pada beberapa pengusaha properti.
“Secara umum sektor properti saat ini memang masih lesu, bahkan memang sudah ada beberapa pengusaha yang gulung tikar,” uranya Rabu (5/08/2015).
Lebih lanjut dia berpendapat, saat ini para pengembang harus memiliki strategi bertahan untuk mempertahankan bisnis disektor properti.
“Salah satu upaya yang bisa di lakukan adalah lahan harus dimiliki penuh oleh pengembang tanpa berhutang di bank, jika lahan sudah milik pengembang secara penuh, pengembang bisa santai sebab apa pun yang terjadi properti setiap tahun pasti terus naik,” ujarnya.
Darwin juga berharap kepada pemerintah, semoga program sejuta rumah dapat memberikan dampak baik untuk sektor properti.
“Semoga saja, program sejuta rumah dari pemerintah nanti dapat membantu pengusaha di bidang properti saat ini,” pungkasnya. (nova)