BERTUAHPOS.COM (BPC), ROHIL – Akibat ulah kontraktor, Eni, warga Kepenghuluan Sungai, Kecamatan Sinaboi, penerima bantuan Rumah Layak Huni (RLH) dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil) harus terkatung-katung menjalani kehidupannya sehari-hari‎.
Eni, bersama empat orang anaknya, selama dua tahun terahir, harus tinggal di pondok berukuran 2×3. Dipondok yang sempit itulah, Eni dan anaknya tinggal untuk makan, tidur dan melakukan kegiatannya.
Menurut keterangan Eni, kontraktor pelaksana proyek pembangunan RLH itu, hingga sekarang tidak lagi melakukan pekerjaannya untuk menyiapkan rumah itu.
“Kami sudah menunggu selama 2 tahun ini, namun rumah kami tak kunjung selesai. Sekarang ini kami terpaksa tinggal dipondok berukuran 2×3 yang kami buat dibelakang rumah layak huni ini bersama anak-anak kami, “keluh Eni, kepada wartawan, Kamis (20/08/2015)
Eni pun merasa menyesal harus tinggal bersempit-sempitan dipondok selama dua tahun. Ia hanya bisa berharap agar bantuan RLH itu diperhatikan pemerintah untuk segera diselesaikan.
“Kalau tahu seperti ini kejadiannya, rumah lama kami takkan kami bongkar. Parahnya lagi, papan dan broti diambil oleh kontraktor untuk membuat mal. Kami berharap pemerintah memperhatikan kami,dan memberi teguran kepada kontraktor, “harapnya.
Sementara itu, menurut keterangan Tarno, tetangga Eni, mengatakan, RLH tersebut mulai dibangun pada juli 2014 lalu. Terbengkalainya RLH itu karena kontraktor ‎beralasan belum ada bahan untuk dikerjakan. “Kata pemborong gitu, bahan tak ada, makanya tak dikerjakan sampai sekarang, “Singkat Tarno.
Saat dikonfirmasi terkait persoalan ini, kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Murniwati mengatakan pengerjaan rumah tersebut akan selesai tahun ini. “Kemarin sudah dijelaskan sama Hari, dan saya tunjukan sama Hari tahun ini penyelesaiannya, “balasnya singkat melalui Short Message Service (SMS) kepada Bertuahpos.com, Jumat (21/08/2015). (hj)