BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tim SAR gabungan masih terus menemukan korban meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda. Data sementara hingga Senin, 24 Desember 2018, pukul 17.00 WIB menunjukkan korban meninggal dunia jadi 373 orang.
Sementara korban luka-luka tercatat 1.456 orang, dan 129 lainnya dilaporkan hilang. 5.665 orang jadi pengungsi.
“Diperkirakan korban masih bertambah,” tulis Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho akun media sosolial twitternya, @Sutopo_PN.
Ditambahkan Sutopo, ratusan rumah, puluhan toko, puluhan hotel dan vila, serta ratusan kapal juga rusak akibat terjangan tsunami.
Daerah yang paling parah terdampak adalah Kabupaten Pandeglang, Banten. Di wilayah ini, lanjut Sutopo, terdiri dari pesisir pantai yang banyak dikunjungi masyarakat. Apalagi, saat terjadinya tsunami bertepatan dengan long weekend.
“Sehingga ketika tiba-tiba diterjang tsunami, timbul korban banyak,” pungkas Sutopo.
Sebelumnya, tsunami tiba-tiba mengguncang pesisir Selat Sunda, Sabtu 22 Desember 2018 malam pada pukul 21.27 WIB. Daerah yang terdampak diantaranya adalah Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan.Â
Tsunami ini diduga disebabkan oleh aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda. Pantauan terhadap Gunung Anak Kralatau terus dilakukan, yang setiap hari erupsi. 2 kilometer dari puncak Anak Krakatau dinyatakan zona bahaya. (bpc2)