BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pasca penangkapan pengedar narkoba di Hotel Fave Pekanbaru disebut akan berpengaruh pada tingkat hunian atau pun kunjungan tamu. Seperti yang diungkapkan Dr HM Yusuf Daeng M, SH MH selaku pakar kriminilogi.
Yusuf Daeng menilai bahwa jika adanya penangkapan seperti penangkapan pengedar narkoba disalah satu hotel, pastinya akan membawa pengaruh. “Pasti pengaruh, makanya PHRI kerja sama dengan polisi. Bintang tiga ke atas tidak boleh asal grebek atau diperiksa,” sebutnya. (BACA: Penangkapan pengedar Narkoba, Ini Komentar GM Favehotel Pekanbaru)
Kalau pun diperiksa mesti melalui prosedur seperti menunjukkan surat tugas kepada pihak hotel. “Kalau diperiksa-periksakan takut orang nginap. Mana yang orang beres dan tidak bereskan. Itu kesepakatan bukan undang-undang. Kalau polisi kapan dan di mana saja boleh. Barang siapa yang di curigai, di duga ada tindak pidana boleh saja diperiksa,” ungkap Yusuf Daeng yang merupakan lulusan dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) kepada bertuahpos.com, Selasa (26/04/2016). (BACA: Melanggar Surat Pernyataan, hotel Bisa Langsung Ditutup!)
Disinggung terkait efek terhadap Hotel dan konsumen, Yusuf Daeng memastikan memberikan pengaruh besar. “Efek ekonomi pasti besar. Takut orang nginap di situ. Begitu juga hotel. Bayangkan orang tidak mau keluar (saat penggerebekan, red), ditendang rusak walau pun diganti, itukan dampak juga,” tambahnya. (BACA: Penangkapan Pengedar di Hotel, Berpotensi Rugikan Konsumen)
Seperti diberitakan sebelumnya, menanggapi hal tersebut, General Favehotel Pekanbaru, Udik Setiadi mengatakan, kejadian tersebut berpotensi terjadi di hotel mana pun, karena pihak managemen hotel tidak dapat memilah secara langsung mana tamu baik dan tamu tidak baik.
“Ini akan terjadi di semua hotel dan kita (pihak hotel red) juga tidak bisa membedakan antara good guest atau bad guest, artinya kejadian tersebut berpotensi dihotel manapun,” sebutnya saat ditemui bertuahpos untuk konfirmasi langsung, Minggu (24/04/2016) lalu.
Namun, menurut GM Favehotel, managamen hotel tentunya akan memilah antara kepentingan privasi tamu dan kepentingan lain yang lebih mendesak.
“Artinya apa, pihak kepolisian sudah mengintai target operasi mereka, bahkan sebelum masuk ke hotel dan kita kooperatif, pihak kepolisian juga menjalankan tugas sesuai prosedur dan sama sekali tidak menimbulkan kegaduhan atau mencolok perhatian tamu,” tambahnya.
Menurut keterangan dari Udik Setiadi, demi menjaga privasi dan kenyamanan tamu, kami tidak begitu saja mempersilahkan kepolisian untuk menggeledah tamu hotel.
“Setelah menunjukkan beberapa bukti bahwa salah satu tamu kita merupakan target operasi polisi, barulah managemen hotel dan kepolisian menjalankan tugas dan sama sekali tidak ada kegaduhan, kepolisian hanya merangkul target seperti menjumpai seorang teman saja, tidak menyedot perhatian tamu,” pungkas Udik.
Penulis: Riki