BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Awal tahun selalu menjadi momok bagi para pelaku usaha dibidang jasa. Pasalnya seperti operator penerbangan atau perhotelan menghadapi low season. Di mana permintaan jauh menurun ketimbang pertengahan atau akhir tahun.
Hal ini dirasakan benar, pelaku usaha di Kota Pekanbaru. Sebagai Ibu Kota Provinsi Riau, hotel baru terus tumbuh serta beberapa operator penerbangan menambah rute terbangnya dari Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau. (Baca: Hadapi Low Season, Banjir Promo Hingga Pengurangan Frekuensi Terbang).
Hanya saja disebabkan low season yang tak dapat dihindari membuat pengelola jasa mencari siasat agar tetap eksis. Seperti yang disampaikan Komite Operator Maskapai Penerbangan atau Airlines Operator Comitte (AOC) Riau, Wahyu Wijanarko kepada kru bertuahpos.com. Â
Disampaikan Wahyu, pasca liburan sekolah dan akhir tahun 2015 atau dikenal sebagai peak season, bisnis penerbangan menghadapi low season. Ada banyak taktik yang dilakukan operator penerbangan agar isian penumpang atau seat load factor (SLF) tetap baik. (Baca: Low Season, Banyak Tiket Promo)
Seperti mengeluarkan promo atau frekuensi terbang. “Akan banjir promo dan pengurangan frekuensi bisa saja terjadi,†katanya. Disebut Wahyu kondisi ini bertahan hingga Maret mendatang. “Tetapi karena pada Februari ini ada momen imlek, setidaknya walau tidak signifikan akan membantu,†sebutnya.
Airport Duty Manager Bandara SSK II, Ibnu Hasan menyebutkan selama low season ini jumlah penumpang turun dari hari biasanya. “Sekarang hanya 7000 penumpang, jauh dibanding saat libur akhir tahun kemarin yang sampai 12 ribu orang,†katanya. (Baca: Low Season, Penumpang di Bandara SSK II Mulai Sepi)
Bahkan beberapa maskapai tak jarang membatalkan jadwal penerbangan regulernya. “Ada beberapa yang cancel, kemungkinan isian penumpang yang sedikit,†sebut Ibnu.
Momok Low Season juga dihadapi dunia perhotelan. Director of Sales Hotel Jatra Pekanbaru, Iwan Setiawan menjelaskan secara umum okupansi di Pekanbaru mengalami penurunan hampir dari setengah dari okupansi akhir tahun 2015 lalu. “Secara umum kondisi okupansi kota masih masuk masa low session, diperkirakan hanya sekitar 53 persen kunjungan,” sebutnya belum lama ini.
Bagi pengusaha hotel hal tersebut sudah menjadi sesuatu yang dapat di prediksi sehingga para manager marketing hotel-hotel di Pekanbaru telah dapat merencanakan semuanya jauh hari sebelum okupansi turun. (Baca: Begini Siasat Pengusaha Hotel Hadapi Low Season)
Untuk mengatasi hal tersebut beberapa manager marketing hotel bisanya akan fokus pada sales market corporate dan travel agen alias agen perjalanan. Selain itu juga dengan memperbanyak acara-acara di hotel seperti meeting, iven-iven, atau pun acara pernikahan. (Riki)