Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Mas Irba H Sulaiman membenarkan hal itu. “Pantauan kita memang cabe merah dan telur ayam masih tinggi. Bahkan cabe merah ada yang jual Rp 48 ribu,” tuturnya, Kamis (18/06/2015).
Â
Irba mengatakan kenaikan harga ini bukan disebabkan distribusi kurang, namun diduga akibat ulah spekulan. “Kalau pasokan aman, kita sudah koordinasi ke pariaman harga cabe masih Rp 18 ribu. Jadi bukan distribusi masalahnya tetapi ada permainan tengkulak,” sebutnya.
Â
Disperindag sudah melakukan koordinasi dengan walikota Peknabaru mengenai dana cadangan. “Kita ada dana cadangan yang diperuntukkan untuk bencana. Tetapi apakah kita bisa menggunakan itu jika terjadi kenaikan harga yang tidak wajar, itu yang ingin kita cari tahu,” sebutnya.
Â
Menurut Irba jika dibolehkan, dengan dana cadangan tersebut bisa saja Pemerintah Pekanbaru langsung membeli komoditi seperti cabe atau telur ayam langsung ke sentranya. Sehingga dengan dilakukannya aksi borong, pemko pekenbaru bisa jual murah ke masyarakat guna menstabilkan harga.
Â
“Tapi tentunya itu harus dipelajari dulu. Kita gak mau berbuat baik tetapi lewat dengan cara yang salah,” sebutnya.
Â
Selain cabe merah dan telur ayam, bawang merah masih terhitung tinggi dibanding dengan hari biasa. Saat ini per kilogram bawang merah dijual Rp 30 ribu, lalu bawang putih Rp 20 ribu per kg, ayam potong Rp 23 ribu per kg, dan daging sapi Rp 110 ribu per kg. (Riki)