BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Namanya Imelda, mahasiswi UIN Suska Riau. Dia merupakan salah satu dari puluhan mahasiswa yang turun dalam aksi menuntut transparansi anggaran Kampus UIN Suska di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau.
Di depan aparat polisi yang berjaga di depan gedung Kejati Riau, Imelda melepas kekesalannya dengan lantang lewat pengeras suara. “Kalau tidak kepada pemimpin kami kepada siapa lagi kami selaku rakyat meminta bantuan,” katanya, Rabu (27/05/2015). Teriakan Imelda langsung disambut teriakan dari massa aksi.
Dengan nada suara berteriak dia meminta pihak Kejati Riau untuk segera mengaudit soal transparansi anggaran di Kampus UIN Suska. “Kami minta Kejati Riau berani melakukan pemeriksaan ke kampus kami. Karena Kejati Riaulah yang mempunyai wewenang untuk mengusut itu,” tambahnya. (Baca: Kejati Diminta Audit Dana Pembangunan Masjid UIN Suska)
Dari seluruh massa aksi yang turun, Imelda memiliki tubuh yang paling kecil dibanding teman-temannya. Tapi mentalnya untuk tampil di hadapan publik dan menyuarakan pendapat Imelda tergolong berani untuk mahasiswi seangkatannya. “Kecil-kecil gitu, besar mentalnya,” kata Anggi, salah seorang massa aksi.
Aksi puluhan mahasiswa ini untuk menuntut agar pihak Kejati Riau berani mengambil sikap untuk mengaudit pengelolaan anggaran di Kampus UIN Suska Riau.
Dalam pernyataan sikapnya, selain mengadukan persoalan pembangunan dana mesjid UIN Suska yang tidak transparan, mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UIN Suska Riau ini juga meminta Kejati Riau melakukan audit terhadap dana praktikum yang terkesan hanya seremonial saja.
“Anggaran praktikum kami juga harus di audit. Kejelasan dana potma juga. Realisasinya tidak menyentuh sama sekali. Serta anggaran pengadaan alat laboratorium yang tidak jelas,” ujar Koordinator Aksi Firkri Amanah. (melba)