BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Usaha warnet pernah mengalami booming di awal tahun 2000, dimana keberadaan internet juga mulai diterima dan diadopsi masyarakat. Termasuk masyarakat Pekanbaru. Namun kini, geliat usaha warnet mulai memudar di tengah gempuran smartphone canggih dengan harga murah.
Banyak usaha ini yang gulung tikar. Meski demikian, usaha ini tak langsung mati. Masih ada beberapa pengusaha yang memutuskan untuk tetap bertahan, dengan beberapa strategi. Salah satunya Devi yang tetap bertahan dengan segmen anak sekolahan.
Kepada bertuahpos.com, Senin (18/05/2015), Devi mengakui bisnis warnet cukup berat bertahan di jaman sekarang. Apalagi jika masih bertahan dengan model lama, yakni hanya menyediakan koneksi internet. Karena itulah, ia pun membidik segmen siswa sekolah yang bisa mengerjakan tugas di warnet.
Ia juga menyebutkan, saat ini memang sulit jika membuka usaha khusus warnet saja, yang mengkhusususkan diri untuk mencari tugas-tugas sekolah , kuliah dan pekerjaan saja. Apalagi jika usaha itu dijalankan oleh karyawan dan tempatnya masih menyewa.
“Banyak pengalaman dari teman-teman sesama pengusaha warnet. Mereka mengaku sulit memantau kesilapan karyawannya, meskipun sudah menggunakan CCTV. Ditambah lagi jika pemilik warnet tak tahu cara bagaimana merawat dan memperbaiki perangkat yang rusak. Tentu harus mengeluarkan biaya untuk service,” paparnya.
Lain lagi dengan strategi yang dipilih Toni, Owner 7 Net. Ia memilih melakukan ekspansi usaha dengan masuk ke game online. Geliat usaha game online ini, menurutnya masih akan bertahan cukup lama. Mengingat para gamer yang tak puas bermain game menggunakan smartphone berlayar kecil. Masih banyak yang memilih warnet gamer sebagai tenpat bermain.
Bahkan dengan membuka usaha khusus untuk bermain game, usahanya semakin berkembang dan telah memiliki beberapa cabang di Pekanbaru dangan omset yang cukup lumayan. Bisa mencapai jutaan rupiah per harinya. Di setiap cabang warnet game online telah menyediakan puluhan unit komputer khusus game online. (nova)
Â