BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Salah satu hasil rapat koordinasi siaga darurat karhutla di Riau pada 6 Mei 2015 kemarin adalah melibatkan perusahaan untuk melakukan kanal blocking. Langkah ini diakui akan berimbas pada kelangsungan tanaman sawit yang biasanya ditanam perusahaan.
“Kami merekomendasikan tanam pohon sagu,” kata Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman.
Menurutnya, sagu juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Terutama untuk dijadikan sebagai bahan baku makanan. Selain itu, tumbuhan sagu, sebelumnya sudah tumbuh di tanah gambut selama bertahun-tahun sebelum dibabat.
Usulan ini harus jadi perhatian perusahaan perkebunan di Riau karena mereka harus terlibat langsung dalam upaya penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla di Riau. Salah satunya dengan metode kanal blocking.
Dimana disebutkan bahwa debit air yang tinggi di tanah gambut akan membuat sawit dan HTI yang ditaman perusahaan tersebut mati. Karena itu harus dialihkan dengan jenis tanaman lagi yang cocok di lahan gambut. Salah satunya adalah sagu.
Artinya perusahan di Riau diminta ikut terlibat secara langsung mengembalikan komoditi tersebut, dalam rangka penyelamatan kawasan gambut Riau yang tersisa.
“Ini tak ada toleransinya, yang artinya perusahaan harus tetap menyesuaikan komoditas yang ditanam dengan lahan gambut di sekitar konsesi perusahan,” terang Plt Gubri.
Kebijakan ini juga bakal mengarap pada suksesi alam dengan sendirinya, di wilayah gambut. Misalnya, rumput yang sesuai dengan kondisi tanah tambut basah dengan sendiriya akan tumbuh. Begitu juga dengan pertumbuhan tanaman tinggi yang selanjutnya bisa mengembalikan vegetasi alam ke kondisi normal. (melba)