BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kondisi ekspor Crude Palm Oil (CPO) yang anjlok diyakini akan memberikan dampak buruk bari pertumbuhan ekonomi masyarakat petani sawit di Riau.
Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman khawatir harga CPO di pasar bursa tidak menunjukan tanda-tanda positif. Dia meyakini kalau kondisinya harga CPO di pasar bursa terus seperti ini, akan memberikan dampak yang lebih besar terhadap pendapatan masyarakat.
“Kalau harga CPO di pasar bursa terus seperti ini, lebih kurang Rp 2 triliun uang kita hilang,” katanya, Jumat (17/04/2015).
Dia menyebutkan, untuk saat ini anggaran provinsi dirasa tidak cukup untuk menangangi hal tersebut. Sebab harapan Pemprov Riau dari DBH menipis. Padahal 50 persen dana Pemprov Riau ditopang dari DBH.
Ditambah lagi pemerintah harus memberikan perhatian khusus terhadap gejolak fluktuasi Bahan Bakar Minyak (BBM). Akibatnya turunnya minat beli masyarakat dikhawatirkan akan mengganggu stabilitas keamanan ekonomi masyarakat.
“Ini harus dapat perhatian khusus. Gangguan perekonomian kita cukup mengkhawatirkan diawal tahun ini. Makanya kita tetap butuh bantuan pemerintah pusat,” tambahnya. (melba)
Â