BERTUAHPOS.COM — Hakim Kepailitan Amerika Serikat menyetujui proposal Tupperware Brands (TUPBQ.PK) untuk menjual asetnya kepada para krediturnya, sehingga perusahaan ini berhasil terhindar dari kebangkrutan dengan sebagian besar operasinya tetap berjalan. Keputusan ini diumumkan dalam sidang di Pengadilan Kepailitan Wilmington, Delaware, Senin, 4 November 2024.
Hakim Brendan Shannon menyatakan bahwa penjualan ini merupakan opsi terbaik bagi Tupperware, yang telah lama berjuang untuk mencari pembeli yang mampu melunasi utang perusahaan senilai USD 818 juta. “Ini adalah jalan terbaik bagi Tupperware,” ujar Shannon seperti dilansir Reuters.
Tupperware sebelumnya telah mencari pembeli untuk asetnya selama berbulan-bulan sebelum akhirnya mengajukan perlindungan kebangkrutan. Namun, upaya tersebut gagal, kata Spencer Winters, pengacara Tupperware, di sidang tersebut.
Dua firma investasi, Stonehill Capital Management Partners dan Alden Global Capital, kemudian menjadi pihak yang mengambil alih aset Tupperware setelah mengakuisisi utangnya dengan diskon besar pada musim panas lalu.
Dalam kesepakatan ini, para kreditur menyediakan dana tunai sebesar USD 23,5 juta dan lebih dari USD 63 juta dalam bentuk keringanan utang.
Penjualan tersebut mencakup nama merek Tupperware dan aset di pasar utama seperti Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Brasil, Tiongkok, Korea, India, dan Malaysia.
CEO Tupperware, Laurie Ann Goldman, mengungkapkan bahwa perusahaan akan fokus ke model bisnis yang lebih mengutamakan teknologi digital dan lebih ringan aset setelah bangkit dari kebangkrutan. Beberapa operasi di pasar tertentu akan dihentikan guna mendukung perubahan strategi tersebut.
Tupperware, yang berkantor pusat di Orlando, Florida, mengajukan perlindungan Bab 11 pada bulan lalu dengan tujuan melelang asetnya di pasar terbuka. Namun, kreditur utama perusahaan menolak rencana tersebut dan lebih memilih untuk mengklaim aset Tupperware demi melunasi utang.
Pada tahap awal kebangkrutan, kreditur sempat memutus akses Tupperware terhadap dana tunai sebelum akhirnya kedua belah pihak menyepakati perjanjian akuisisi ini. Kesepakatan ini diharapkan dapat memberikan angin segar bagi kelangsungan operasional Tupperware serta mempertahankan eksistensinya di pasar.***
(Bloomberg Technoz)