BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Riau masuk dalam 3 provinsi yang menjadi sorotan pemerintah pusat terhadap bencana Karhutla tahun 2022. Terutama dalam hal penurunan jumlah luasan lahan terbakar.
Hal ini disebut oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto dalam rapat koordinasi penanggulangan bencana asap akibat Karhutla tahun 2022 di Aula Sutopo Graha BNPB, Jakarta Timur, pada 7 April 2022.
Dia mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun lalu, pada tahun ini ada 3 provinsi prioritas Karhutla yang mengalami penurunan luas Karhutla yaitu Jambi, Riau, dan Kalimantan Tengah.
Sedangkan tiga daerah yang mengalami peningkatan luas Karhutla provinsi prioritas yaitu Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimatnya Selatan (Kalsel), dan Sumatera Selatan (Sumsel).
“Meski demikian, dari tahun 2019-2021 terjadi tren penurunan luas lahan karhutla sekitar 78 persen. Dari 2016-2021 terjadi tren penurunan luas lahan gambut terbakar sekitar 92 persen. Provinsi luas karhutla terluas adalah NTT yang didominasi lahan savana padang rumput, semak belukar dan lahan pertanian kering,” ujarnya.
Untuk menangani Karhutla ini, Kepala BNPB menyampaikan beberapa rekomendasi strategi penanganan bencana asap Karhutla, diantaranya gubernur sedini mungkin menetapkan siaga darurat bencana Karhutla, koordinasi dengan bupati/wali kota di wilayahnya untuk menyusun rencana operasi penanganan karhutla.
Kemudian ia menambahkan, kiranya agar melibatkan komponen pentahelix yaitu lembaga usaha, perguruan tinggi, masyarakat dan media, serta pemerintah pusat akan memberikan dukungan sesuai tupoksinya.
“Kami juga mengharap agar dapat memperkuat upaya pencegahan melalui peningkatan kemampuan sistem peringatan dini, sosialisasi dan patroli, dan melaksanakan pemadaman titik api sedini mungkin,” katanya. (bpc2)