BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Di tengah digitalisasi perbankan, sebagian besar masyarakat masih enggan untuk memanfaatkan industri jasa keuangan (IJK), seperti perbankan. Salah satu kendala yakni masih lemahnya akses keuangan masyarakat.
Menurut Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau M. Lutfi, akses keuangan diyakini akan mendukung upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional, sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
“Salah satu cara agar masyarakat dapat akses keuangan yakni dengan meningkatkan inklusi keuangan terutama berkaitan dengan produk dan layanan keuangan yang tersedia di IJK,” katanya, Selasa, 5 Oktober 2021 di Pekanbaru.
Dia mengungkapkan, hingga kini upaya OJK dan IJK untuk mendorong akses keuangan kepada masyarakat terus dilakukan sebagaimana mestinya.
Berdasarkan survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) ketiga yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03% dan indeks inklusi keuangan 76,19%.
Angka tersebut meningkat dibanding hasil survei OJK 2016 yaitu indeks literasi keuangan 29,7% dan indeks inklusi keuangan 67,8%.
Dengan demikian dalam 3 tahun terakhir terdapat peningkatan pemahaman keuangan (literasi) masyarakat sebesar 8,33%, serta peningkatan akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan (inklusi keuangan) sebesar 8,39%.
Lutfi berucap, inklusi keuangan memiliki peranan penting dan strategis. Dengan demikian, diharapkan dapat menjadi solusi untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
“Di Riau kami lihat geliat perekonomian juga sudah mulai berjalan dengan baik, aktivitas mulai ramai, ekonomi bertumbuh, aset perbankan juga naik, seiring dengan menurunnya level PPKM,” tuturnya. (bpc2)