BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau hingga kini masih dilakukan.
Upaya itu meliputi pemadaman melalui jalur darat dengan menurunkan tim satgas darat, lalu jalur udara dengan helikopter water bombing, bahkan upaya dengan penyemaian garam di langit Riau sebagai rangkaian dari teknik modifikasi cuaca (TMC) juga masih dilakukan.
“Selain upaya pemadaman melalui jalur darat dan udara, TMC pun masih di lakukan di Riau untuk penanggulangan Karhutla di Provinsi Riau,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edy Afrizal, Jumat, 23 Juli 2021.
Dia menambahkan, dengan langkah TMC yang sudah dilakukan sebagai salah satu upaya penanggulangan Karhutla, namun tidak di semua daerah awan hujan terbentuk. “Bahkan cenderung bibit hujan terbentuk di daerah yang tak ada karhutlanya,” tutur dia.
Sejauh ini, dijelaskan, upaya TMC masih dilakukan di wilayah Pelalawan dan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau. Pembuatan awan hujan ini berdasarkan potensi awan hujan, kalau ada langsung disemai garamnya untuk membentuk awan hujan,” ungkap Edy.
Dia menambahkan, sejauh ini daerah dengan jumlah titik api terbanyak masih terdapat di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Berdasarkan data pantauan satelit dari BMKG Stasiun Pekanbaru, dari 70 hotspot yang muncul di Riau, 43 titik diantaranya terdapat di Kabupaten Rohil. (bpc2)