BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Mantan perwira kapal selam nuklir angkatan laut Amerika Serikat, Bryan Clark mengatakan ada hal yang saling bertolak belakang dalam misi pencarian kapal selam yang tenggelam.
Pertama, kata Bryan, kapal selam memang didesain agar mempunyai fitur siluman dan sulit ditemukan. Hal ini memang menjadi tujuan kapal selam, agar mereka bisa melaksanakan misi mereka dengan sukses, seperti menyusup secara senyap ke wilayah musuh.
Namun, di sisi lain, saat kapal selam kecelakaan dan tenggelam, pencarian dan penyelamatan mereka menjadi sangat sulit.
“Kapal selam memang didesain sulit ditemukan, dan hal tersebut menjadi masalah tersendiri saat kapal tenggelam,” kata Bryan.
Dalam kondisi darurat, kata Bryan, kapal selam memiliki alat yang bisa memberitahu posisi kapal. Atau, kapal selam akan melepaskan pelampung yang kemudian memancarkan sinyal agar posisi mereka diketahui.
Namun, tak ada tanda-tanda KRI Nanggala 402 yang hilang di perairan Bali mengeluarkan dua alat ini. Hal ini membuat tim penyelamat kesulitan melacak posisi mereka.
“Seandainya saja KRI Nanggala memanckarkan atau membuat suara, akan lebih mudah menemukan mereka,” pungkas Bryan, dilansir dari businessinsider, Sabtu 24 April 2021. (bpc4)