BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kisah menyedihkan datang dari keluarga Sri Suryani, ibu rumah tangga berusia 50 tahun yang berdomisili di Jalan Meranti, Gang Panduan No. 3A, RT.04/RW.04, Kelurahan Labuhbaru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau.
Dia satu-satunya tulang punggung keluarga yang harus menghidupi kedua anaknya, setelah sang suami tiada karena meninggal dunia sejak tiga tahun silam.
Sehari-harinya ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan upah Rp700.000,- per bulannya, penghasilan yang ia kumpulkan gunakan memenuhi kebutuhan pokok serta kebutuhan pendidikan kedua anaknya.
Sejak satu setengah tahun lalu, Suryani menderita penyakit varises di kedua kakinya, menyebabkan dia tak bisa lagi bekerja.
“Pada awalnya, hanya sebelah kaki Ibu Suryani yang menderita varises, namun, tiga bulan kebelakang, penyakit ini menjalar ke kakinya yang lain, sejak saat itu ia tak mampu lagi bekerja karena tak kuat menahan rasa sakit yang ada di kedua kakinya,” ujarnya saat bercerita dengan Rizki, tim relawan dari Rumah Yatim yang ikut bersilaturrahmi kerumahnya, Selasa, 26 Januari 2021.
Ketika penyakitnya kambuh, kaki Suryani bisa panas, pegal, memerah, bahkan membengkak. Suryani pun tak sanggup membiayai pengobatan penyakit yang ia derita.
Selama ini dia hanya menggunakan pengobatan sederhana seperti mengoleskan bawang putih dan minyak zaitun di bagian kakinya. Bahkan, mereka harus menahan selera dan sering makan nasi dengan kecap, karena memang kondisi ekonomi sangat sulit.
Rumah Yatim Cabang Riau menyalurkan bantuan untuk Sri Suryani dan keluarga, berupa bahan pokok, santunan peduli sesama, serta bantuan pendidikan beasiswa dhuafa untuk kedua anaknya.
“Karena sudah tidak bekerja lagi sejak sakit, keluarga ibu ini cukup kesulitan, hanya mengandalkan upah terakhirnya saja, sempat mereka hanya makan nasi dengan kecap saja karena keterbatasan,” terang Rizky, salah satu relawan Rumah Yatim yang ikut bersilaturahmi ke kediamanSuryani.
Sementara ini, Evi Natalia, anak pertama Suryani kerap menggantikannya bekerja sebagai pembantu rumah tangga untuk membantu meringankan beban keluarga.
Namun, Evi masih duduk di bangku kelas dua SMP itu dihadapkan pada keterbatasan tenaga dan waktu yang ia punya karena kegiatannya untuk menuntaskan pendidikan. Sedangkan adik Evi, Wulandari, kini masih duduk di bangku kelas enam SD.
“Evi dan Wulandari bercita-cita ingin menjadi guru dan dokter, cita-cita mereka ini lah yang membuat mereka tetap tabah dan semangat dalam menghadapi kesulitan yang menimpa keluarga merekam,” kata Evi saat berbincang dengan Rizky.
Rumah Yatim memberikan bantuan peduli sesama dan bantuan bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan keluarga Ibu Suryani serta untuk pendidikan Evi dan Wulandari. Bantuan ini pun disambut dengan tetesan air mata mereka yang menerimanya.
Suryani meneteskan air mata ketika tim relawan datang memberikan bantuan untuk keluarganya. “Terima kasihnya kepada Rumah Yatim dan donatur atas bantuan kepada keluarga saya,” ungkapnya.
#PejuangKebaikan Bantuan Kemanusiaan dan Pendidikan yang disalurkan Rumah Yatim pada hari ini bisa terlaksana karena sisihan donasi dari pada donatur. (bpc2)
Informasi penyaluran bantuan melalui rekening:
- BCA 220 139 8888
- Mandiri 1720 000 384 125 (An Yayasan Rumah Yatim Arrohman)