BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pergerakan harga sama di Pasar Modal Indonesia saat ini memang sangat terdampak akibat wabah corona melanda Tanah Air. Selain itu ada banyak faktor lainnya yang juga membuat kondisi pasar modal tertekan.
Namun seperti biasa, para investor meyakini bahwa kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Apalagi dengan kecenderungan sebuah negara yang biasanya akan mampu beradaptasi dengan kondisi sesulit apapun.
Lalu, bagaimana kondisi Pasar Modal Indonesia setelah Ramadhan?
Mengutip dari Instagram @idx_riau, pergerakan Pasar Modal Indonesia akan tumbuh positif jika kegiatan rapid tes COVID–19 dilakukan secara masif dan jumlah orang positif tidak bertambah.
Dijelaskan bahwa kekhawatiran lainnya pertama, laporan keuangan pada kuartal II-2020 perusahaan tercatat yang sepertinya secara rata-rata performa-nya menurun akibat wabah ini. (catatan: laporan keuangan bisa dipantau di situs resmi idx).
Kedua, adanya kekhawatiran pada investor perbankan sehubungan dengan Bank Jangkar atau anchor bank dan potensi meningkatkan kredit macet. Sebab sejauh ini, belum ada kejelasan mengenai mekanisme pinjaman dan risiko yang akan ditanggung, lalu ditambah dengan potensi risiko kredit macet.
Dengan kondisi ini, saham perbankan, terutama perusahaan bank dengan nilai kapilasasi besar akan sangat tertekan dengan kegiatan jual asing yang cukup signifikan. Namun jika ditelisik lebih jauh, PSBB dan kurangnya kegiatan perekonomianlah yang menandai penyebab utamanya.
Lantas, bagaimana dengan proyeksi pergerakan IHSG secara umum?
Para analis berasumsi, jika memang keadaan setelah Ramadhan usai, juga tidak membaik, masih memungkinkan untuk IHSag akan bergerak ke posisi 5000. Namun jika situasi semakin membaik maka tidak mustahil pergerakannya akan menyentuh angka 6000. (bpc3)