BERTUAHPOS.COM — Pemerintah menargetkan akan mengambil alih sebanyak 3,7 juta hektare kebun sawit bermasalah di tahun 2025. Penertiban ini akan dilakukan lewat Satuan Tugas (Satgas) Kelapa Sawit di bawah komando Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Satgas Kepala.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengatakan, Satgas tersebut telah menertibkan seluas 1,1 juta hektare kebun sawit yang bermasalah.
Menurut Nusron, Sjafrie Sjamsoeddin akan menangani lahan-lahan sawit bermasalah untuk kemudian diambil alih oleh negara. Berdasarkan data Satgas, terdapat 3,7 juta hektare lahan sawit yang tumpang tindih dengan kawasan hutan.
“Satgas Kelapa Sawit sudah mengumumkan bahwa ada 3,7 juta hektare lahan sawit yang beririsan dengan kawasan hutan,” ujarnya.
Selain tumpang tindih dengan kawasan hutan, Satgas Kelapa Sawit juga menemukan perkebunan sawit yang beroperasi tanpa izin usaha perkebunan (IUP) dan tanpa dokumen Hak Guna Usaha (HGU). Seluruh lahan sawit yang bermasalah ini nantinya akan diambil alih oleh negara.
“Pemetaan di lapangan menunjukkan adanya sawit yang masuk ke kawasan hutan, tidak memiliki IUP, dan tidak memiliki HGU. Semua itu akan diambil alih oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegas Nusron.
Nusron menargetkan seluruh lahan yang bermasalah dapat dibereskan tahun ini. Adapun lahan sawit yang dianggap bermasalah itu dominan berada di Pulau Kalimantan dan Sumatera, termasuk di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. “Insya Allah, semua bisa diselesaikan tahun ini,” jelasnya.***