BERTUAHPOS.COM — Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza, Palestina, dalam 72 jam terakhir meningkat menjadi 591 orang.
Selain itu, sebanyak 1.042 warga dilaporkan luka-luka dan telah dilarikan ke rumah sakit.
Data tersebut disampaikan oleh kantor media yang dikelola Hamas di Gaza pada Kamis, 20 Maret 2025 waktu setempat.
Otoritas kesehatan di Gaza juga melaporkan tambahan 85 korban jiwa sejak Kamis pagi.
Mereka menyebutkan masih ada korban yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan, dan upaya evakuasi terus dilakukan.
Dalam pernyataan yang diterbitkan Xinhua, Jumat, 21 Maret 2025, kantor media Gaza menuding militer Israel dan Pemerintah Amerika Serikat bertanggung jawab atas berlanjutnya serangan yang mereka sebut sebagai “pembunuhan massal”.
“Agresi tersebut tidak akan mematahkan semangat perjuangan rakyat Palestina,” bunyi pernyataan itu.
Pihak Gaza juga mendesak komunitas internasional untuk menekan Israel agar membuka perlintasan perbatasan dan mengizinkan masuknya bantuan medis serta bantuan kemanusiaan.
Serangan udara intensif Israel dimulai sejak Selasa, 18 Maret 2025, mengakhiri gencatan senjata yang telah berlangsung selama dua bulan.
Sejak Oktober 2023, serangan militer Israel di Gaza telah menewaskan hampir 50.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak.
Lebih dari 112.000 lainnya mengalami luka-luka.
Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Keduanya dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang di wilayah tersebut.***