BERTUAHPOS.COM — Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Riau meminta para petani untuk selalu menyiapkan embung dan memastikan embung itu berisi air, sebagai bagian dari upaya pencegahan terjadinya Karhutla di kebun sawit.
Sekretaris Apkasindo Riau Djono Albar Burhan mengungkapkan, sebagai organisasi petani, dia mengklaim telah melakukan berbagai cara dalam upaya pencegahan Karhutla, khususnya di Provinsi Riau. Salah satunya mengeluarkan surat imbauan kepada 11 kabupaten/kota di Riau.
“Kami juga melakukan sosialisasi mengenai aktivitas yang berpotensi menyebabkan kebakaran, seperti memasang plang larangan merokok di kawasan gambut,” ujar Djono dalam dialog khusus di stasiun televisi pemerintah TVRI, pada 26 Februari 2025.
Selain itu, dia juga mengklaim bahwa kesadaran petani kelapa sawit terhadap bahaya karhutla semakin meningkat. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah mempersiapkan embung atau kantung-kantung air sebagai sumber cadangan saat terjadi kebakaran.
“Seluruh petani sawit yang tergabung dalam Apkasindo telah diminta untuk membuat embung. Embung ini dapat dimanfaatkan oleh tim pemadam jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran,” jelas Djono.
Menurutnya, sebagian besar petani sawit kini lebih memilih membuka lahan dengan alat berat ketimbang membakar. Hal ini disadari sebagai langkah yang lebih menguntungkan dalam jangka panjang.
Dia menyebut bahwa petani kini sadar, membuka lahan dengan cara membakar justru merugikan karena dapat merusak unsur hara dalam tanah. Sebaliknya, meskipun penggunaan alat berat lebih mahal, namun manfaatnya bisa dirasakan hingga 25 tahun ke depan.
Apkasindo menyatakan terus berkomitmen untuk mengingatkan para petani dan satgas yang telah dibentuk agar tetap aktif dalam pencegahan karhutla. Djono menegaskan bahwa upaya ini harus dilakukan secara bersama-sama agar kebakaran hutan dan lahan di Riau dapat diminimalisir dengan lebih efektif.***