BERTUAHPOS.COM — Pemprov Riau mengklaim hingga saat ini Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) masih menjadi penganganan prioritas pemerintah daerah.
Berbagai komitomen agar Riau tidak kembali diselimuti kabut asap terus dilakukan, kata Gubernur Riau, Abdul Wahid.
“Setiap tahun, Karhutla telah menjadi ancaman serius bagi Riau. Upaya penanganan telag menjadi agenda rutin yang prioritas,” katanya saat upacara apel siaga Karhutla di Bandara Pinang Kampai, Kota Dumai, Kamis, 27 Maret 2025.
Saat ini, Riau berada di musim hujan, atau musim transisi ke kemarau. Namun, sejak awal 2025, sejumlah daerah di Riau sudah dilanda kebakaran lahan — terutama di kebun sawit.
Menurut analisis yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), diprediksi Riau akan berhadapan dengan musim panas pada Mei nanti dan sudah dimulai sejak April.
“Kami sudah koordinasikan dengan pemerintah pusat untuk kesiapsiagaan penanganannya,” katanya.
Menurut data Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Provinsi Riau termasuk dalam kategori wilayah rawan Karhutla.
Pada tahun 2017 dan 2018, kebakaran hutan dan lahan di Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan sempat menyebabkan kabut asap parah yang tidak hanya berdampak pada masyarakat lokal, tetapi juga menyebar hingga ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Wahid menegaskan seluruh masyarakat Riau tidak ingin mengulang tragedi tragedi kabut asap — terakhir tahun 2019 lalu. Oleh sebab itu langkah pencegahan harus tetap menjadi prioritas.
Dia pun turut mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk peduli pada isu lingkungan — terutama Karhutla — dengan cara tidak membuka lahan perkebunan dengan menyalakan api.***