BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Firma riset pasar IDC baru-baru ini merilis laporan terkini yang mengulas dinamika pasar smartphone Indonesia sepanjang tahun 2023.
Menariknya, laporan tersebut menunjukkan bahwa Samsung berhasil mengambil alih posisi puncak dari Oppo sebagai pemimpin pasar ponsel di Indonesia.
Dalam laporan itu, disebutkan bahwa Samsung berhasil meraih pangsa pasar sebesar 20%, mengirimkan sebanyak 6,9 juta unit ponsel selama tahun lalu.
Meskipun berhasil menempati posisi teratas, Samsung menghadapi penurunan performa penjualan sebesar 8,8% secara tahunan.
Secara keseluruhan, pasar smartphone Indonesia mengalami pertumbuhan negatif sebesar 1,2% tahun ke tahun.
Jumlah pengiriman ponsel sepanjang tahun 2023 mencapai 34,6 juta unit, menurun dari 35 juta unit pada tahun sebelumnya.
Adapun faktor utama dalam penurunan ini adalah kelanjutan penurunan permintaan pasar, terutama selama semester pertama tahun 2023.
IDC mencatat bahwa isu pasokan juga ikut berkontribusi pada penurunan pertumbuhan bisnis smartphone.
Meskipun pertumbuhan tahunan masih negatif, laporan kuartal keempat tahun 2023 menunjukkan peningkatan sebesar 6,1% secara kuartalan.
Hal ini dianggap sebagai indikasi bahwa pasar smartphone Indonesia mulai pulih, meskipun belum sepenuhnya kembali normal seperti masa pra-pandemi.
Dalam segmen pasar ponsel premium dengan harga di atas USD 600, laporan menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 78% secara tahunan. Samsung dan Apple memimpin dominasi dalam segmen ini.
Sementara itu, pasar ponsel kelas menengah (mid-range) dengan rentang harga USD 200-600 mengalami penurunan sebesar 14,9% tahun ke tahun setelah tahun sebelumnya mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,9%. Oppo mendominasi segmen ini.
Segmen ponsel kelas bujet (low-end) dengan harga di bawah USD 200 menunjukkan stabilitas pertumbuhan dengan penurunan hanya sebesar 0,3% tahun ke tahun.
Vivo tetap mendominasi segmen ini, meskipun Transsion (Infinix, Tecno, iTel) juga memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan segmen ini.
Laporan IDC juga mencatat pertumbuhan perangkat 5G sebesar 31,5% tahun ke tahun, menyumbang 17,1% dari total pangsa pasar. Samsung menjadi pemimpin dalam adopsi perangkat 5G.
Namun, laporan itu mengungkap bahwa keterbatasan infrastruktur dan biaya operasional yang tinggi membuat adopsi jaringan 5G di Indonesia masih relatif lambat.***
Sumber: CNBC Indonesia