BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gubernur Riau Syamsuar berbicara mengenai ekosistem dan keseimbangan pada saat peluncuran Buku: Bonita: Hikayat Sang Raja karya Alm. Haidir Anwar Tanjung, di Gedung Manggala Wanabakti KLHK RI, Jakarta Pusat, Jumat, 27 November 2020.
“Saya berharap karya ini mampu memberikan gambaran tentang karakter dan permasalahan faktual yang berkaitan dengan spesies satwa liar di Riau,” ujarnya. “Karya ini harus menjadi penyebarluasan informasi tentang isu konservasi keanekaragaman hayati.”
Dia menambahkan Karya ini sekaligus merupakan wujud kepedulian dan sumbangsih untuk penguatan dukungan seluruh elemen masyarakat terhadap penyelamatan spesies harimau di seluruh wilayah Indonesia.
Syamsuar menambahkan, kompleksitas permasalahan yang dihadapi membutuhkan sinergitas dan komitmen bersama, untuk mewujudkan harmonisasi kehidupan masyarakat dan habitat satwa liar yang juga merupakan unsur penting dalam keseimbangan ekosistem dan lingkungan hidup.
Syamsuar menerangkan, Provinsi Riau dengan luas daratan lebih dari sembilan juta ha memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya, termasuk diantaranya jenis satwa liar yang dilindungi, yaitu Harimau Sumatera dan Gajah Sumatera.
Jalur jelajah satwa liar tidak hanya dalam kawasan hutan akan tetapi juga pada areal di luar kawasan hutan yang sebagiannya merupakan lahan garapan masyarakat.
“Tercatat sebanyak 8 kantong atau sub populasi Gajah Sumatera dan kantong Harimau di seluruh wilayah Provinsi Riau,” ucapnya.
Gubri mengatakan, sebagaimana diketahui bersama, konflik satwa liar dengan masyarakat masih terus terjadi, termasuk di wilayah Provinsi Riau. Khusus konflik Harimau Sumatera dan Gajah Sumatera menempati jumlah kasus tertinggi.
Data Balai Besar KSDA Riau sampai Oktober 2020, tercatat konflik Harimau Sumatera sebanyak 20 kasus dan Gajah Sumatera 37 kasus.
Gubri berharap, dengan launchingnya buku Bonita Hikayat Sang Raja ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat terkait upaya konservasi satwa liar khususnya harimau yang ada di Riau.
“Pemprov Riau bersama seluruh pihak sangat berkomitmen dalam penyelamatan dan perlindungan satwa liar serta menangani konflik antara satwa liar dan manusia,” tutupnya. (bpc2)