BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto mengaku protes saat pengelolaan jembatan timbang diambilalih oleh pemerintah pusat.
Padahal, menurut Hardianto, jembatan timbang adalah fasilitas paling ideal untuk mengawasi pelanggaran oleh truk ODOL (Over Dimension Over Loading).
“Jembatan timbang ini adalah filter (penyaring) kita untuk mengawasi truk-truk ODOL yang beroperasi di Riau,” kata Hardianto kepada bertuahpos.com, Rabu 21 April 2021.
Ditambahkan Hardianto, pihaknya protes saat kewenangan pengelolaan jembatan timbang diambilalih oleh pemerintah pusat. Namun, menurut dia, pemerintah pusat tak serius mengelolanya.
“Kita protes, kenapa begitu? Kewenangan pengelolaan jembatan timbang diambil oleh pemerintah pusat. Tapi pemerintah pusat sendiri tak serius mengelola jembatan timbang. Infrastruktur kita yang jadi korban,” kata dia.
Hardianto juga mengatakan tak mungkin personel Dishub Riau melalukan razia dan berkejar-kejaran dengan kendaraan ODOL setiap hari. Menurut dia, Riau tak memiliki anggaran dan juga personel untuk melakukan razia truk ODOL setiap saat.
“Berapa lama kita bisa razia? Dengan personel dan anggaran terbatas. Tak mungkin personel kita Dishub Riau berkejar-kejaran dengan ODOL, di sepanjang 2.800 km jalan provinsi. Belum lagi jalan nasional,” ujar Hardianto.
“Tapi kalau ada jembatan timbang, itu sangat efektif untuk mengantisipasi kendaraan ODOL,” pungkasnya. (bpc4)