BERTUAHPOS.COM – Memasuki akhir Januari, harga sembilan bahan pokok (sembako) di Pekanbaru mengalami lonjakan signifikan. Kenaikan paling mencolok terjadi pada cabai merah, cabai rawit, dan sayur-sayuran di Pasar Pagi Arengka.
Harga cabai merah dan cabai rawit kini meroket ke Rp80.000-85.000 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp65.000-70.000 per kilogram. Lonjakan ini terjadi secara bertahap dalam dua minggu terakhir.
“Dua minggu ini kenaikan terjadi secara perlahan, hingga hari ini harga cabai merah dan rawit mencapai Rp80.000-85.000 per kilogram,” ujar Musa, seorang pedagang di Pasar Agus Salim, Kamis 30 Januari 2025.
Andi menjelaskan, kenaikan harga dipengaruhi oleh cuaca buruk yang berdampak pada hasil panen petani serta distribusi barang ke kota.
“Kemungkinan akan kembali naik, mengingat sekarang cuaca belum begitu baik sehingga mempengaruhi hasil panen tingkat petani. Apalagi sekitar sebulan lagi kita sudah puasa, biasanya harga pasti bergejolak mengingat tingginya permintaan,” tambahnya.
Selain cabai, harga sayur-sayuran juga mengalami kenaikan. Bayam yang sebelumnya tiga ikat seharga Rp5.000 kini menjadi Rp4.000 per ikat, sementara selada naik dari Rp5.000 menjadi Rp7.000 per ikat.
“Hari ini bayam Rp4.000 satu ikat, biasanya tiga ikat hanya Rp5.000. Belum lagi selada, biasanya Rp5.000 per ikat sekarang jadi Rp7.000,” ungkap Rani, salah seorang pembeli
Kenaikan harga juga terjadi pada bawang merah yang kini mencapai Rp50.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp40.000-45.000 per kilogram.
“Harga barang-barang pada naik sekarang, apalagi mau dekat puasa. Harga bawang merah juga mengalami kenaikan, yakni Rp50.000 per kilogram,” keluh Rani.
Untuk kebutuhan protein, harga ayam potong juga naik dari Rp27.000-29.000 menjadi Rp33.000 per kilogram. Sedangkan harga daging sapi segar bertahan di Rp140.000 per kilogram.
Kenaikan harga telur ayam juga signifikan, dengan harga per papan (30 butir) mencapai Rp50.000, atau Rp60.000 per kilogram.
Lonjakan harga sembako ini menjadi perhatian masyarakat menjelang bulan suci Ramadan. Cuaca buruk dan tingginya permintaan diprediksi akan terus mendorong kenaikan harga.
“Harapannya pemerintah bisa segera turun tangan agar harga tidak semakin melonjak menjelang puasa,” ungkapnya.
Masyarakat berharap adanya intervensi dari pemerintah untuk mengendalikan harga dan memastikan kebutuhan pokok tetap terjangkau, terutama menjelang momen-momen penting seperti Ramadan.