BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Provinsi Riau menghadapi tantangan serius dengan peningkatan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Data terbaru dari Dinas Kesehatan mencatat bahwa jumlah total kasus DBD telah mencapai 1.537 kasus.
Kota Dumai menjadi perhatian dengan tingginya kasus DBD mencapai 450 kasus, sementara Kabupaten Indragiri Hulu melaporkan jumlah kasus terendah, yaitu 20 kasus.
“Dari data menunjukkan tren meningkatnya kasus DBD di Riau, mencapai puncak tertinggi sepanjang tahun 2023 pada bulan Oktober dengan 218 kasus,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin, di Pekanbaru.
Zainal menegaskan keseriusan pihaknya dalam menangani masalah ini dengan mengirim surat kepada Dinas Kesehatan kabupaten kota. Upaya pencegahan juga harus dilibatkan dengan meminta kerjasama dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kota serta partisipasi aktif masyarakat dalam menghadapi ancaman kasus demam berdarah di Riau.
Untuk mengendalikan penyebaran DBD, Zainal menekankan pentingnya keberadaan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di setiap rumah, dari salah seorang anggota keluarga di masing-masing rumah.
Setiap bagian rumah perlu dipantau, terutama kamar mandi yang sering menjadi tempat bersarang. Dengan melakukan pembersihan dan pengurasan setiap tiga hari, dapat memastikan tidak ada telur nyamuk. Melalui tindakan ini, diharapkan memutus rantai perkembangan nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD.
“Implementasi pendekatan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) menjadi kunci dalam upaya pencegahan yang efektif,” ujarnya.
Upaya bersama dari pihak berwenang, Dinas Kesehatan, dan masyarakat menjadi kunci untuk mengurangi angka kasus DBD di Provinsi Riau. Peningkatan kesadaran dan kedisiplinan dalam menjalankan langkah-langkah pencegahan adalah langkah krusial dalam melindungi kesehatan masyarakat.***