BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tahun politik yang menyebabkan perekonomian menjadi tak stabil, memaksa pelaku usaha baik mikro maupun makro untuk memilih sikap bertahan (cooling down). Sikap ini merupakan antisipasi perubahan kebijakan ekonomi oleh pemerintahan yang baru.Â
Â
H. Zulfikri Toguan, SH. MH pengusaha properti sekaligus akademisi Riau kepada bertuahpos.com, Kamis (27/02/2014) mengatakan usaha properti juga termasuk yang terkena imbasnya.Â
Â
“Saat ini banyak developer yang menahan penjualan produk mereka,” ujarnya. Sikap bertahan ini merupakan langkah terbaik karena bisa jadi justru merupakan tabungan keuntungan di masa depan.Â
Â
Sebagai kebutuhan primer manusia, properti merupakan kebutuhan manusia dari masa ke masa. Artinya tidak perlu ada kekhawatiran tidak laku terjual.
Para developer tahun ini terkesan menahan atau ‘merem’ penjualan aset akibat beberapa faktor pengganggu kestabilan ekonomi, lanjut Zulfikri, sehingga angka penjualan properti menurun. Namun pasar itu akan terbuka kembali setelah tahun politik berlalu.
Â
“Untuk 2015, ketika stabilitas perekonomian sudah bagus kembali setelah tahun politik, usaha properti akan bangkit kembali karena developer tidak akan membutuhkan investasi lagi bahkan bisa saja meraup untung lebih besar di setiap penjualannya karena aset siap jual yang ditahan pada 2014 ini bisa dipasarkan pada 2015 mendatang” jelas .(smr)Â
Â