BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim kaget saat dengar kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Riau begitu tinggi. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI mencatat Riau Provinsi tertinggi kedua secara nasional terhadap masalah ini.
“Aku sayang betul dengam bini!” kata Wan Thamrin Hasyim saat diwawancarai bertuahpos.com, Selasa 13 Maret 2018 di Pekanbaru.
Wan melihat, untuk dukungan pemerintah terhadap menekan angka kekerasan terhadap anak dan perempuan di Riau dilihat dulu dari kasus per kasusnya. Namun secara budaya, Wan Thamrin Hasyim meragukan tentang data ini.
“Kita ini kalau bercermin secara budaya saya rasa tidak mungkinlah. Karena budaya kita kan tidak seperti itu adanya. Ini lah salah satu hal yang membedakan Riau dengan daerah lainnya,” kata Wan Thamrin Hasyim.
Dia menambahkan, masalah ini perlu dicermati secara spesifik, termasuk terhadap data dikeluarkan oleh Kemen PPPA yang menyebutkan bahwa Riau adalah provinsi tertinggi kedua dalam kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Baca:Â DPRD Riau Dukung Hukuman Kebiri Untuk Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak
Untuk diketahui, Dalam catatan dari Kemen PPPA, Riau merupakan daerah nomor dua tertinggi dalam kasus kejahatan terhadap anak. Data ini dipaparkan oleh Menteri PPPA, Yohana Yambise.
Sementara itu, data dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Pekanbaru juga menunjukkan tingginya angka kekerasan kepada anak. Dari catatan sementara P2TP2A, ada 107 kasus kekerasan kepada anak terjadi pada tahun 2017.
Sementara itu, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pekanbaru mencatat Sepanjang tahun 2017, tercatat 72 kasus kejahatan seksual terhadap anak terjadi di Riau. (bpc3)