BERTUAHPOS.COM — Sikap penolakan dari Fraksi PKS terus dilontarkan kepada Presiden Joko Widodo [Jokowi] terkait proyek pemindahan ibu kota negara baru dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Menurut Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fraksi PKS Suryadi Jaya Purnama, sejauh ini tidak ada urgensi untuk membangun ibu kota negara baru. Dia kemudian meminta agar Jokowi lebih fokus pada penanganan kondisi ekonomi yang kalang kabut di tengah pandemi Covid-19.
“Pemindahan Ibu Kota Negara terburu-buru. Padahal Indonesia dan dunia saat ini masih berjuang melawan COVID-19 yang belum jelas kapan akan berakhirnya,” kata Suryadi kepada wartawan, Senin 19 April 2021.
Dia menuturkan, bahwa setiap negara saat ini jauh lebih mementingkan penanganan Covid-19 daripada hal lain. Sebab memang masalah ini lah yang seharusnya didahulukan penyelesaiannya.
“Terlebih saat ini kebutuhan vaksin di Tanah Air terancam dengan embargo dari pemasok vaksin,” tuturnya.
“Yang terjadi, kondisi pandemi ini tidak dianggap sebagai penghalang bagi pemerintah melanjutkan megaproyek pemindahan Ibukota yang diperkirakan menelan biaya hingga sekitar Rp90 triliun dari APBN dan sekitar Rp400 triliun dari swasta dan BUMN.”
Angka yang cukup fantastis itu pun membuat publik geleng-geleng kepala lantaran kondisi perekonomian Indonesia belum pulih.
Suryadi pun mencontohkan masih berlakunya Perppu 1/2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara Dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Covid-19. Berlakunya Perppu tersebut, menunjukkan ekonomi nasional berada dalam keadaan darurat dan tidak sebanding dengan urgensi pemindahan ibukota negara.
“Pemindahan ibukota tak ubahnya seperti pemilik lahan yang melakukan marketing properti dengan harapan mendapatkan investor besar. Padahal masih banyak investasi yang dibutuhkan di berbagai sektor, khususnya sektor industri,” tandasnya. (bpc2)