BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief mengatakan Indonesia tidak akan dianggap sebagai juru damai oleh Myanmar.
Mengapa demikian? Menurut Andi Arief, selama di Indonesia masih ada tahanan politik, pelanggaran HAM KM 50, dan meredupnya demokrasi 6 tahun terakhir, maka Myanmar tidak akan anggap Indonesia sebagai juru damai.
“Apakah Indonesia bisa menjadi juru damai di Myanmar? Menurut saya tidak akan dianggap, selama masih ada tahanan politik, pelanggaran HAM KM 50 dan meredupnya demokrasi 6 tahun terakhir,” tulis Andi Arief di akun twitternya, @Andiarief_, Sabtu 24 April 2021.
“Urus saja negeri anda, mungkin itu akan terucap dari pimpinan militer Myanmar,” tambah dia.
Sebelumnya, pemimpin kudeta Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing telah tiba di Indonesia, Sabtu 24 April 2021 siang.
Dilansir dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Jenderal Min mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 11.00 WIB. Jenderal Min datang ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Myanmar Airways International (MAI).
Kedatangan Jenderal Min disambut pemerintah Indonesia selayaknya sambutan kepada kepala negara. Kedatangan Jenderal Min disambut oleh Kepala Protokol Negara, Andy Rachmianto.
Dari Bandara Soekarno-Hatta, selanjutnya Jenderal Min bergerak ke lokasi ASEAN Leaders Meeting (ALM) di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN untuk membahas konflik Myanmar digelar mulai hari ini, Sabtu 24 April 2021 di Jakarta.
Sejumlah kepala negara ASEAN juga sudah berada di Jakarta. Mulai dari Sultan Hasanal Bolkiah dari Brunei sebagai Ketua ASEAN, kemudian Perdana Menteri Kamboja, Samdech Techo.
Hadir juga Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinch, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong.
Sementara, Thailand dan Filipina hanya akan mengutus Menteri Luar Negeri mereka. Untuk Laos, belum diketahui siapa yang akan datang. (bpc4)