BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief mengkritik hasil konsensus KTT ASEAN pada Sabtu kemarin.
Menurut Andi Arief, wajar jika konsensus ASEAN tersebut mendapatkan kecaman dari dalam negeri Vietnam, karena lima poin yang dihasilkan seolah tanpa perasaan dan lebih mirip dengan pernyataan sikap mahasiswa saat demonstrasi.
“Menuai kecaman konsensus ASEAN – Junta Militer yang dibacakan Presiden Indonesia. Memurut saya wajar dikecam, karena lima poin tanpa perasaan hasil konsesnsus ASEAN mirip pernyataan sikap mahasiswa demonstrasi,” tulis Andi Arief di akun twitternya, @Andiarief_, Minggu 25 April 2021.
Sebelumnya, KTT ASEAN dinilai gagal oleh oposisi junta militer Myanmar, National Unity Goverment (NUG).
Menurut NUG, ASEAN seharusnya menyudutkan junta militer yang dipimpin Jenderal Min Aung Hlaing yang telah melakukan kudeta. ASEAN juga seharusnya menyudutkan junta militer yang menggunakan kekerasan ke rakyat sipil yang menyebabkan ratusan orang tewas.
KTT ASEAN Jakarta pada Sabtu siang memang menghasilkan keputusan dalam bentuk lima konsensus. Kelima konsensus itu adalah, kekerasan di Myanmar harus segera dihentikan, harus ada dialog konstruktif mencari solusi damai, ASEAN akan memfasilitasi mediasi, ASEAN akan memberi bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre, dan akan ada utusan khusus ASEAN ke Myanmar.
Sementara, NUG sendiri sebagai pemerintahan tandingan junta militer memiliki empat tuntutan, yaitu dikembalikannya masa pemerintahan para pemimpin dan anggota parlemen yang terpilih secara demokratis, bebaskan Aung San Suu Kyi, akhiri kekerasan terhadap warga sipil, dan tentara disingkirkan dari jalanan serta pembebasan tahanan politik.
“Meskipun kami menyambut baik konsensus tersebut, ini akan diukur dari tingkat tindakan mereka. Pernyataan itu mudah, tetapi jika tidak ada tindakan maka tidak ada artinya. Kami harus menunggu dan melihat sampai ada penarikan pasukan,” ujar juru bicara NUG, Sasa.
NUG juga menolak berdialog dengan junta militer hingga permintaan mereka terpenuhi. (bpc4)