BERTUAHPOS.COM — Pemprov Riau menegaskan bahwa upaya penanganan Karhutla, bukan menjadi tanggung jawab dari satu pihak saja. Oleh sebab itu, sinergi perlu dipekuat.
Hal ini diungkapkan oleh Asisten I Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur, dalam dialog khusus yang digelar oleh Polkada Riau beberapa waktu lalu.
“Penanganan Karhutla perlu kolaborasi dan regulasi yang baik, kalau kita ingin berbicara efektivitas dalam penanganannya,” ujarnya..
“Kebakaran hutan dan lahan bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi perlu kerja sama semua elemen agar bisa dicegah sejak dini,” katanya.
Sementara itu, Kepala BPBD Riau, M Edi Afrizal, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah antisipatif dengan berkoordinasi bersama kabupaten/kota serta perusahaan yang memiliki lahan gambut.
“Kami telah mengirimkan surat kepada mereka untuk memastikan kesiapan peralatan pemadaman agar tidak ada kendala saat terjadi kebakaran,” jelasnya.
BPBD Riau juga siap memberikan bantuan teknis jika ditemukan kendala di lapangan. “Jika ada peralatan pemadam yang mengalami kerusakan, seperti selang air, bisa segera diajukan ke BPBD untuk diperbaiki atau diganti,” tambahnya.
Pihaknya akan terus memantau perkembangan Karhutla selama sebulan ke depan. “Jika kasus kebakaran meningkat, maka status siaga akan ditingkatkan menjadi waspada,” pungkasnya.
Kasubdit Ekonomi Ditintelkam Polda Riau, AKBP Boy Ashar, menegaskan pentingnya kesiapan sejak dini menghadapi musim kemarau ekstrem tahun depan. Menurutnya, potensi kebakaran hutan dan lahan harus dicegah agar tidak meluas dan merugikan masyarakat.
“Kita harus mewaspadai potensi kebakaran sejak dini agar dampaknya tidak meluas dan mengganggu kehidupan masyarakat,” ujarnya, Kamis (27/2).
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mencegah Karhutla di Bumi Lancang Kuning.***